Ismijono Tokoh Kebudayaan Borobudur
Tidak salah jika menyebut Ismijono Tokoh Kebudayaan Borobudur, salah satu pelaku sejarah yang terlibat dalam kegiatan pemugaran Candi Borobudur tahun 1973-1983. Lahir di Magelang pada tanggal 28 Maret tahun 1951. Dia menimba ilmu dengan mengikuti pendidikan dan pelatihan selama tiga tahun di bidang Tekno Arkeologi di Borobudur tahun 1971-1974. Atas kegigihan dan keuletannya pada tahun 1975 – 1983 diangkat menjadi Kepala Sektor Teknologi Proyek Pemugaran Candi Borobudur.
Atas jasanya itu pada 09 Desember 2018, Ismijono mendapatkan penghargaan secara khusus oleh Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo di acara Kongres Kebudayaan Indonesia 2018. Bersama tiga orang lainnya yaitu Hubertus Sadirin, anggota tim pemugaran Candi Borobudur pada 1973 hingga 1983; D. Zawawi Imron, penyair sekaligus sastrawan; dan Putu Wijaya, sastrawan Tanah Air ternama. Penghargaan tersebut diberikan Presiden Joko Widodo atas pengabdian para tokoh budayawan bagi pemajuan kebudayaan di Indonesia.
Pada 03 Januari 2019, Ismijono berkunjung ke Kantor Balai Konservasi Borobudur (BKB) disambut hangat oleh Kepala BKB Tri Hartono. Dalam kunjungan tersebut dilaksanakan serah terima piala penghargaan Kongres Kebudayaan dari Ismijono kepada BKB.
Ismijono dan beberapa rombongan diajak menuju ke Studio Restorasi untuk bernostalgia kembali ke zaman restorasi kedua Candi Borobudur. Beberapa foto-foto kegiatan restorasi, tokoh-tokoh yang terlibat, koleksi buku Baraboedoer, temuan-temuan baik arca, stupa, dan antefik serta koleksi peralatan Dokumentasi, pengukuran, penggambaran era restorasi kedua dapat diceritakan dengan detail dan lengkap oleh Ismijono. Kegiatan diakhiri dengan sesi foto bersama.