Sosialisasi Deteksi Dini Kanker Serviks Dengan Pemeriksaan IVA
19 Maret 2018, Balai Konservasi Borobudur bekerjasama dengan Kecamatan Borobudur dan Puskesmas Borobudur untuk melakukan Sosialisasi Deteksi Dini Kanker Serviks Dengan Pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual dengan Asam asetat). Kegiatan ini diselenggarakan di ruang Sidang Balai Konservasi Borobudur dengan mengundang para staf BK Borobudur baik laki-laki maupun perempuan.
Hal ini dilakukan agar para istri dan suami sadar akan pentingnya pemeriksaan ini. Kanker serviks adalah kanker pembunuh no. 1 di Indonesia, kanker payudara menempati posisi terbanyak kedua. Alasan para istri/wanita tidak memeriksakan diri dengan tes IVA ini adalah karena malu, takut dan tidak diizinkan oleh suami. Oleh karena itu peran suami sangat dibutuhkan untuk kesehatan istri. Deteksi dini kanker dapat mencegah munculnya kanker. Pasien positiv IVA akan diberikan treatmen agar sel-sel yang akan berkembang menjadi kanker menjadi mati.
Puskesmas Kecamatan Borobudur telah memenangkan lomba sosialisasi dan penanganan IVA tingkat Jawa Tengah, dan akan maju ke peringkat nasional. Oleh karena itu puskesmas Borobudur menggandeng beberapa instansi se-kecamatan Borobudur untuk ikut serta dalam sosialisasi dan pemeriksaan IVA. Target yang ingin dicapai adalah 10.000 orang untuk memeriksakan diri dengan IVA.
BK Borobudur yang berada di dalam Kecamatan Borobudur menandatangani kerjasama dengan Kecamatan Borobudur dan Puskesmas Borobudur dalam deteksi dini kanker serviks dengan pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual dengan Asam asetat). Kerjasama ini menandakan bahwa keluarga besar BK Borobudur juga peduli dengan kesehatan staf dan keluarga dan turut berpartisipasi mewujudkan Indonesia Sehat.
Kesehatan reproduksi wanita sudah sejak zaman dahulu diperhatikan oleh nenek moyang kita, di Candi Borobudur misalnya, terdapat relief yang mengecam tindakan aborsi karena termasuk dosa besar dan membahayakan kesehatan diri sendiri.