Menyemarakkan Pameran Terawang Borobudur Abad X, Balai Konservasi Borobudur menggelar Dialog Interaktif dengan mengangkat tema “Terawang Borobudur Abad X”. Hadir sejumlah narasumber Kepala BK Borobudur Marsis Sutopo, Budayawan H. M Nasrudin Anshoriy Ch, dan Seniman I Nyoman Ali Musthapa.
Dialog membahas sejumlah hal diantaranya upaya pelestarian Candi Borobudur, pengembangan kebudayaan di Borobudur, potensi-potensi budaya di Borobudur, dan berbagai hal lainnya.
Kegiatan dialog diikuti ratusan peserta yang berasal dari masyarakat, kelompok seni, dan komunitas.
Pameran Terawang Borobudur abad X berlangsung selama 13 hari 14-26 Maret 2017 di Jogja Gallery. Pameran ini menampilkan kondisi Candi Borobudur pada abad ke X mulai dari kondisi candi Borobudur Abad X berupa ilustrasi tahap pembangunan. Replika relief candi yang menunjukkan kondisi kehidupan masyarakat Jawa Kuno pada saat itu, relief alat musik pada Abad X hingga lukisan karya pelukis dalam komunitas seniman Borobudur.
Selain itu melalui pameran ini pengunjung juga diajak memasuki masa penemuan kembali Candi Borobudur yang ditunjukkan dengan sejumlah foto Prasasti Karang Tengah dan Sri Kahulunan yang memuat keberadaan candi Borobudur. Terdapat pula foto-foto pemugaran candi Borobudur dari tahap I, tahap II hingga naskah dan buku lama sebagai arsip dokumentasi pemugaran.
Selain itu juga dipamerkan arca Buddha, arca unfinished Buddha, Kala, Relung, sambungan batu hingga beberapa temuan ekskavasi. Sejumlah produk kerajinan dan industri masyarakat lokal yang terinspirasi candi Borobudur juga ikut ditampilkan seperti alat musik tradisional, batik, sovenir kerajinan tangan, gerabah dan lain-lain.