Memasuki hari ke-lima Pameran Terawang Borobudur Abad X (18/03/17) yang dilaksanakan di Jogja Gallery, Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid Mengunjungi Pemeran yang merupakan kolaborasi Balai Konservasi Borobudur bersama Jogja Gallery, PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, Komunitas Seniman Borobudur (KSBI 15), dan seni kreatif lokal Lidiah Art dusun Jowahan Borobudur
Hilmar Farid dipandu langsung oleh Kepala BK Borobudur Marsis Sutopo yang menjelaskan tiap-tiap bagian ruang pameran. Hilmar mengapresiasi kegiatan ini karena bisa mengandeng banyak pihak termasuk seniman dan pengrajin tangan selaku pelaku budaya.
Dia berharap kegiatan yang melibatkan berbagai pihak termasuk masyarakat dan pelaku budaya bisa dikembangkan agar ekosistem budaya dapat berjalan optimal.
Pameran Terawang Borobudur abad X menampilkan kondisi Candi Borobudur pada abad ke X mulai dari kondisi candi Borobudur Abad X berupa ilustrasi tahap pembangunan. Replika relief candi yang menunjukkan kondisi kehidupan masyarakat Jawa Kuno pada saat itu, relief alat musik pada Abad X hingga lukisan karya pelukis dalam komunitas seniman Borobudur.
Selain itu melalui pameran ini pengunjung juga diajak memasuki masa penemuan kembali Candi Borobudur yang ditunjukkan dengan sejumlah foto Prasasti Karang Tengah dan Sri Kahulunan yang memuat keberadaan candi Borobudur. Terdapat pula foto-foto pemugaran candi Borobudur dari tahap I, tahap II hingga naskah dan buku lama sebagai arsip dokumentasi pemugaran.
Selain itu juga dihadirkan arca Buddha, arca unfinished Buddha, Kala, Relung, sambungan batu hingga beberapa temuan ekskavasi. Sejumlah produk kerajinan dan industri masyarakat lokal yang terinspirasi candi Borobudur juga ikut ditampilkan seperti alat musik tradisional, batik, sovenir kerajinan tangan, gerabah dan lain-lain.