Asam sitrat yang selama ini digunakan sebagai bahan konservan cagar budaya berbahan logam merupakan bahan kimia industri, yang sedikit banyak memberikan efek negatif terhadap lingkungan maupun konservator. Untuk itu diperlukan konservan alternatif yang bersifat alami yang lebih aman. Berdasarkan observasi, konservan cagar budaya berbahan logam khususnya keris yang biasa digunakan oleh masyarakat Banten adalah buah maja. Oleh karena itu, pada penelitian ini diujicobakan buah maja (Aegle marmelos (L.) Correa) sebagai bahan alternatif pengganti asam sitrat sebagai konservan cagar budaya berbahan logam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan langsung mengujicobakan buah maja pada alat logam berkarat. Hasilnya, buah maja efektif membersihkan karat dan kotoran lainnya pada alat logam yang semula berkarat. Artinya buah maja efektif sebagai konservan cagar budaya berbahan logam.
Untuk artikel selengkapnya silahkan unduh ditautan ini