Rabu (23/11/16) Balai Konservasi Borobudur menggelar Workshop Pencocokan Kepala Arca Buddha Candi Borobudur yang diikuti oleh 40 peserta dari purnakarya, IAAI komda DIY Jateng, BPCB DI Yogyakarta, BPCB Jawa Tengah, Balai Arkeologi Yogyakarta, Dinas Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah dan masyarakat pemerhati kebudayaan di sekitar Candi Borobudur.
Kepala Balai Konservasi Borobudur Marsis Sutopo dalam sambutannya mengatakan bahwa masih terdapat puluhan kepala arca Buddha yang hingga kini masih belum ditemukan pasangan badannya. Sedangkan di Candi Borobudur masih terdapat 247 badan yang belum berkepala. Hal inilah yang kemudian menjadi dorongan Balai Konservasi Borobudur untuk melakukan kajian dengan tujuan dapat memasangkan kembali kepala arca Buddha pada badannya melalui metode yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan secara arkeologi.
Dalam workshop dipaparkan materi dari kalangan akademisi yaitu D. S. Nugrahani, dosen Departemen Arkeologi UGM yang memaparkan tentang Ikonografi dan Ikonometri Arca Dhyani Buddha Borobudur dan Jawa Tengah, serta Agus Hendratno, dosen Departemen Teknik Geologi yang memaparkan Karakteristik Material Arca dan Prospek Metode Pencocokan pada Kajian Pencocokan Kepala Arca Buddha Candi Borobudur. Selain akademisi juga dari kalangan purna karya yang ahli dalam bidang pemugaran yaitu Aris Munandar dan kalangan peneliti dari BATAN Yogyakarta yaitu Prof. Ris. Samin Prihatin yang memaparkan tentang Metode Pencocokan Material Kepala Arca menggunakan Metode Atom.