Setelah hampir 12 hari Candi Borobudur ditutup pascahujan abu vulkanik Gunung Kelud, Rabu (26/02/14) Candi Borobudur kembali dibuka untuk kunjungan wisatawan. Pembukaan dilakukan oleh kepala Balai Konservasi Borobudur Drs. Marsis Sutopo M.Si didampingi Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Laily Prihatiningtyas.
Candi Borobudur sempat ditutup dari segala kegiatan pariwisata akibat hujan abu vulkanik Gunung Kelud jum’at (14/02/14). Hal ini dilakukan untuk proses recovery candi agar bisa segera dibersihkan dan melindungi pengunjung dari bahaya abu vulkanik.
Proses pembersihan memakan waktu sekitar 8 hari kerja dengan melakukan pelepasan cover pelindung stupa dan lantai, pembersihan kering, dan pembersihan basah.
Marsis berharap dengan pembukaan kembali Candi Borobudur ini bisa segera memulihkan kondisi ekonomi masyarakat yang bergantung pada pariwisata Candi Borobudur. Dia juga menjelaskan bahwa proses penanganan dampak abu vulkanik Gunung Kelud tidak berhenti sampai di sini, namun Balai Konservasi Borobudur telah merencanakan beberapa kegiatan seperti pengecekan saluran drainase bawah lantai di Candi Borobudur dan Penelitian jangka panjang mengenai dampak negatif abu Gunung Kelud terhadap batu Candi Borobudur
Komentar Pengunjung
Di hari pertama dibukanya kembali Candi Borobudur para pengunjung sangat antusias untuk menaiki candi hingga ke lantai 10. Para turis asing memanfaatkan momentum ini untuk melihat relief dan stupa Candi Borobudur yang sebelumnya belum bisa mereka lihat. Antonia turis asal Jerman mengatakan bahwa sangat senang bisa melihat Candi Borobudur hingga lantai 10, dia berterima kasih kepada para petugas yang telah membersihkan candi hingga nyaman untuk dikunjungi kembali.
Beberapa pelajar memanfaatkan pembukaan perdana ini untuk berburu turis asing. Mereka berburu turis asing untuk belajar bahasa Inggris dan berfoto-foto. Icha salah satu pelajar dari Sidoarjo mengatakan sangat senang bisa melihat Candi Borobudur, di sini dia bisa melatih kemampuan bahasa Inggrisnya dengan bertanya langsung kepada para turis.