Museum dan Cagar Budaya (MCB) Warisan Dunia (Wardun) Borobudur menggelar Workshop Potensi Pengembangan dan Pemanfaatan Cagar Budaya Borobudur. Acara berlangsung 15 sampai dengan 18 Desember 2003 di Hotel Atria Magelang. Wiwit Kasiyati selaku Sub Koordinator MCB Wardun Borobudur membuka workshop tersebut secara resmi.
Pada kesempatan tersebut, Wiwit menyampaikan bahwa tahun 2023 Balai Konservasi Borobudur telah mengalami transformasi organisasi. BKB saat ini bertranformasi menjadi Museum dan Cagar Budaya dengan mekanisme pengelolaan keuangan secara BLU. Core bisnis yang dijalankan MCB tetap berlandaskan pada pada upaya pelestarian, peningkatan layanan publik, profesionalisme pegawai dan kemandirian finansial.
Kegiatan prioritas untuk mengawali operasional MCB yaitu melaksanakan asesmen potensi cagar budaya. Keluarannya adalah naskah narasi situs/kawasan kemudian didukung dengan pedoman pengembangan dan pemanfaatan situs/kawasan, sehingga akan direkomendasikan rencana pengembangan dan pemanfaatannya. MCB Wardun Borobudur tidak hanya melestarikan fisik candi saja namun bersama dengan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X melestarikan objek pemajuan kebudayaan yang dimiliki masyarakat sekitar Borobudur.
Masyarakat sekitar Borobudur hidup di desa-desa yang memiliki potensi yang sangat besar untuk dapat dikembangkan sehingga akan mampu menarik lebih banyak wisatawan untuk tidak hanya berkunjung ke Candi Borobudur saja. Salah satu langkah awal dalam pengembangan desa wisata berbasis budaya adalah dengan melakukan workshop. Workshop ini diharapkan dapat mengidentifikasi potensi yang dimiliki desa-desa di Borobudur yang berangkat dari desa pemajuan kebudayaan. Adapun potensi desa dapat dikembangkan dengan mengadopsi dan memodifikasi desa-desa wisata yang sudah ada terutama yang telah maju dan berkembang. Peran aktif masyarakat berwujud gagasan dan komitmen sangat diperlukan untuk membangun ekosistem yang nyata demi kemajuan masyarakat Borobudur sebagai destinasi pariwisata super prioritas.