(26/02/2021) Tidar Heritage Foundation bekerjasama dengan ABTO (Assosiation Buddha Tour Operator) melaksanakan ritual agama Buddha. Rombongan sebanyak 30 orang datang ke zona 1 Candi Borobudur masuk melalui pintu VIP menuju ke pelataran Barat Candi Borobudur. Dengan membawa atribut 1 buah meja utk menempatkan aksesoris berupa ; 2 (dua) buah karangan bunga, 4 (empat) buah botol mineral, dupa, dan lilin. Tidar Heritage Foundation bekerjasama dengan ABTO melakukan ritual atau persembahyangan didekat Batu Prasasti Peresmian.
Pembacaan mantra-mantra selama 30 menit, mengawalai kegiatan tersebut. Selanjutnya rombongan melakukan pradaksina mengelilingi candi Borobudur sebanyak tiga kali. Pradaksina merupakan perjalanan mengelilingi Candi Borobudur searah dengan jarum jam. Dari halaman Barat, berjalan menuju Utara-Timur-Selatan-Barat dan seterusnya. Rombongan berhenti sejenak pada sisi Tenggara, sambil terus membacakan mantra-mantra dan doa-doa. Pradaksina selesai, rombongan menuju ke lokasi semula melanjutkan doa dan pembacaan mantra.
Sambutan dari Bante Budi, Perwakilan BKB (Yudi Suhartono), Perwakilan PT TWC (I Gusti Putu Ngurah Sedana) dan pembacaan doa, mengakhiri serangkaian kegiatan tersebut.
Tidar Heritage Foundation adalah sebuah yayasan nirlaba, yang berdiri pada tahun 2006. Mempunyai visi, “Menjalin persaudaraan dan menjadi jembatan antar sesama manusia melalui wisata religi yang berkelanjutan”. Tidar Heritage sangat menaruh perhatian pada ancaman bencana alam seperti pemanasan global. Memiliki impian bahwa kedamaian dunia bisa tercapai dengan cara mencintai alam, budaya dan ajaran spiritual. Mereka secara bersama-sama bertindak dalam pelestarian warisan budaya, salah satunya Candi Borobudur. Selain itu, Yayasan ini juga membantu meningkatkan kualitas pendidikan dan membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar yang kurang mampu. Kekayaan legenda Gunung Tidar dan Candi Borobudur serta kekayaan daerah Magelang dan sekitarnya menjadi pendorong utama mereka mendirikan Tidar Heritage Foundation.