Balai Konservasi Borobudur (BKB) melaksanakan ekskavasi Situs Sendang, bekerja sama dengan Balai Arkeologi Yogyakarta serta BPCB Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jateng. Ekskavasi Situs Sendang berlangsung selama 7 (tujuh) hari dari tanggal 14 s.d 20 Desember. Ekskavasi pada area ini bertujuan untuk mengetahui sebaran data arkeologi pada lokasi tersebut. Hal ini karena pada lokasi tersebut akan didirikan struktur maupun bangunan penunjang kunjungan pariwisata pada Kawasan Borobudur oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Struktur ataupun bangunan pada lokasi tersebut berupa bangunan sendang dan jembatan pejalan kaki yang melintasi Sungai Progo. Dari ekskavasi tersebut terdapat temuan berupa struktur batu gundul (boulder) yang merupakan pondasi bangunan, struktur dan temuan lepas bata kuna.
Temuan ini mengindikasikan adanya aktifitas budaya yang sezaman dengan candi Borobudur, yakni abad 8-10 M. Kedua temuan tersebut, struktur batu boulder dan struktur bata kuna mengindikasikan aktifitas masyarakat Jawa kuna abad 8-10 M pada aksis Borobudur-Pawon-Mendut. Selain itu terdapat pula temuan artefak lepas pada area ekskavasi Sendang Lanang dan Sendang Wadon yang berupa fragmen; tembikar, keramik, celupak, dan stupika. Hal ini juga mengindikasikan aktifitas keagamaan masa Jawa kuna pada area tersebut.
Situs Sendang terletak di dusun Brojonalan, desa Wanurejo, Borobudur, sebelah tenggara belakang candi Pawon berjarak sekitar 160 m. Pada situs Sendang juga terdapat mata air yaitu Sendang Wadon (untuk Wanita) dan Sendang Lanang.
BKB akan menyusun ndan melaporkan data-data survei dan ekskavasi kepada instansi pemrakarsa (kementerian PUPR), dan pihak-pihak terkait. Hal ini akan menjadi pertimbangan keputusan untuk pembangunan infrastruktur kunjungan wisata ke kawasan Borobudur.