You are currently viewing Talkshow Radio, Komunitas Museum Pocil Siap Menjadi Mitra Museum
Wayang pengantar pengenalan Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta

Talkshow Radio, Komunitas Museum Pocil Siap Menjadi Mitra Museum

 

 

Yogyakarta, 18 Agustus 2019 Kali ini Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta menyapa masyarakat Godean Sleman barat. Desa Cibuk Lor kecamatan Seyegan menjadi lokasi terpilih sosialisasi museum. Sosialisasi museum yang dikemas talkshow radio yang disiarkan secara live melalui radio konco tani frekuensi 711KHz AM.

Wayang pengantar pengenalan Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta

Serangkaian kegiatan dimulai sejak Minggu pagi, Paguyuban Onthel Cibuk Lor (POCIL) mengadakan temu komunitas dan gowes bareng. Turut hadir melepas rombongan POCIL yang berulang tahun ke-1 Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun di Cibuk Lor. POCIL merupakan salah satu anggota Forum Komunitas Museum (FOCUS).

Malam harinya talkshow radio diawali dengan pengantar pengenalan Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta yang dikemas melalui pagelaran wayang dengan dalang Ki Jumali Nur Ridlo  dan kesenian musik.

Menghadirkan ketua POCIL Harjono sebagai narasumber talkshow melalui media radio dan menyapa langsung masyarakat Cibuk Lor yang hadir sebanyak 130 orang masyarakat umum. Harapannya masyarakat langsung baik pendengar radio dapat menerima informasi dari kegiatan sosialisasi museum dalam bentuk talkshow melalui media radio dan kemudian terpantik niatnya untuk berkunjung dan terlibat dalam berbagai kegiatan di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta.

 

Dalam sambutannya “Saya mewakili POCIL mengucapkan terimakasih atas dukungan semua pihak sehingga POCIL dapat eksis dan terus berkembang di tahun pertama. Terimakasih kepada Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta yang mempenankan POCIL menjadi sahabat museum dan siap menjadi mitra dan kepanjangan museum untuk selalu menyosialisasikan museum kepada masyarakat. Dan akan ditindaklanjuti dengan penandatanganan nota kesepakatan MoU antar POCIL dengan Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta sebagai bentuk legitimasi kemitraan.”