Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta memperingati Hari Kartini 21 April 2014 dengan menyelenggarakan talk show radio bertemakan “Srikandi Pejuang Bangsa”. Kegiatan ini menghadirkan tiga narasumber, yaitu: Dr. Mahirta, MA, Dra. Dwi Ratna Nurhajarini, M. Hum serta Muri Kurniawati, SIP, MA. Dalam talk show tersebut dipaparkan bahwa peran perempuan Indonesia telah ada sejak dulu seperti Ratu Sima yang ada pada masa hindu klasik. Pada tahun 1800-an, banyak perempuan yang memimpin perjuangan, contohnya adalah Kristina Martha Tiahohu yang memimpin perjuangan secara karismatik, Nyi Ageng Serang yang menjadi salah satu perwira pasukan Diponegoro. Di periode selanjutnya ada RA. Kartini dan Dewi Sartika yang kemudian bergerak di bidang pendidikan. Ada Rohana Kudus dari Sumatera Barat yang bergerak di bidang pendidikan yang pada waktu itu perempuan sulit untuk memperoleh akses pendidikan. Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta sebagai sarana pendidikan karakter bangsa, khususnya untuk memvisualisasikan peran perempuan dalam perjuangan antara lain: patung RA Kartini, patung Dewi Sartika, patung Nyi Ageng Serang, replika baju LASWI dan sebagainya. Hal ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada kaum perempuan Indonesia agar memahami kodrat, tanggungjawab serta hak-haknya di dalam bernegara. Oleh karena itu kepada perempuan Indonesia jangan lelah dan menyerah untuk meningkatkan kualitas diri apapun bidang yang ditekuni, jangan sampai kita tertinggal. Manfaatkan museum untuk berapresiasi terhadap nilai-nilai luhur kejuangan para pahlawan perempuan guna meningkatkan kualitas generasi penerus bangsa.