Semenjak Pandemi, apel pagi setiap hari Selasa dan Kamis yang telah menjadi budaya kerja di
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta dilaksanakan secara daring. Sejak beberapa waktu
yang lalu, Bagian Kepegawaian menjadwal setiap karyawan untuk secara bergiliran tampil
menjadi Pemimpin Apel. Hal ini bertujuan Pertama, untuk meningkatkan kemampuan public
speaking karyawan; Kedua, sebagai ajang untuk saling berbagi (sharing) informasi dari tiap-tiap
bagian yang ada di museum.
Seperti hari itu, Kamis, (26/6/21), dilaksanakan apel pagi dengan
pemimpin apel Anom Suroto, karyawan bagian Keuangan. Dalam apel pagi tersebut, Anom
menyampaikan tentang Prinsip-Prinsip dan Larangan dalam Pelaksanaan Anggaran.
Ia menjelaskan bahwa terdapat delapan Prinsip dalam Pelaksanaan Anggaran yakni (1) Hemat,
tidak mewah, efisien dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang disyaratkan, (2) Efektif, sesuai
rencana, (3) Jumlah dana yang dimuat dalam Anggaran Belanja Negara merupakan batas
tertinggi untuk tiap-tiap pengeluaran, (4) Dalam melaksanakan Belanja Negara dilakukan
standarisasi komponen kegiatan termasuk satuan harganya, (5) Standarisasi harga satuan
digunakan untuk menyusun pembiayaan kegiatan-kegiatan, (6)Pelaksanaan pengadaan barang
dan jasa dalam rangka pelaksanaan APBN diatur dengan Keputusan Presiden tersendiri, (7)
Pejabat yang berwenang wajib membatasi pelaksanaan perjalanan dinas untuk hal-hal yang
mempunyai prioritas tinggi dan penting dengan mengurangi frekwensi, jumlah orang dan
lamanya perjalanan baik di dalam negeri maupun di luar negeri, (8) Menghindari pembiayaan
yang tumpang tindih dan tidak relevan dengan tujuan atau sasaran yang ditetapkan .
Selain itu, terdapat larangan dalam pembelanjaan anggaran negara, yang meliputi larangan
penggunaan untuk Perayaan atau peringatan hari besar, hari raya, hari ulang tahun/hari jadi
lembaga; larangan penggunaan anggaran untuk Pemberian ucapan selamat, hadiah/tanda mata,
karangan bunga dsb untuk berbagai peristiwa; larangan penggunaan anggaran untuk Pesta dalam
berbagai peristiwa dan Pekan Olah raga pada Lembaga, serta pengeluaran sejenis dengan
larangan tersebut. “Kehati-hatian, terlebih dalam hal keuangan, sangat diperlukan agar tidak menjadi kendala
dikemudian hari”, pungkas Anom.
Sementara itu, Kepala Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, Suharja dalam sesi apel
tersebut menekankan bahwa anggaran tidak harus dihabiskan, namun pastikan bahwa
penggunaan anggaran tersebut memberikan dampak positif bagi masyarakat. Selain itu, Kepala
Museum juga berpesan untuk selalu menjaga protokol kesehatan mengingat melonjaknya angka
penularan Covid-19 di DIY dan nusantara. Terkait hal tersebut, Museum Benteng Vredeburg
Yogyakarta menutup layanan kunjungan Museum sampai dengan 2 Juli 2021. Kepala Museum
juga menghimbau agar karyawan senantiasa memberikan contoh kedisiplinan dalam penerapan
Protokol kesehatan kepada masyarakat.