You are currently viewing “Satukan Langkah Untuk Negeri” Peringatan Hari Pahlawan ke-71

“Satukan Langkah Untuk Negeri” Peringatan Hari Pahlawan ke-71

 

 10nov  

Yogyakarta, 10 November 2016. Dalam rangka peringatan Hari Pahlawan ke-71 Tahun 2016, Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta melaksanakan Upacara Bendera. Sesuai dengan pedoman pelaksanaan peringatan Hari Pahlawan ke-71 Tahun 2016 yang diterbitkan oleh Kementerian Sosial, Upacara Bendera yang diikuti seluruh karyawan/karyawati museum berlangsung tertib dan khimat.

Pesan-Pesan Perjuangan/Kata Mutiara dari Para Pahlawan Nasional dibacakan oleh petugas seusai pembacaan UUD 1945. Dari sejumlah 163 Pahlawan Nasional Indonesia terpilih 15 pesan perjuangan dari 15 Pahlawan Nasional, diantaranya:

Pesan Perjuangan Nyi Ageng Serang : “ Untuk keamanan dan kesentausaan jiwa, kita harus mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, orang yang mendekatkan diri kepada Tuhan tidak akan terperosok hidupnya, dan tidak akan takut menghadapi cobaan hidup, karena Tuhan akan selalu menuntun dan melimpahkan anugerah yang tidak ternilai harganya“.

Pesan Perjuangan dari jenderal Sudirman : “ Tempat saya yang terbaik adalah ditengah-tengah anak buah. Saya akan meneruskan perjuangan. Met of zonder Pemerintah TNI akan berjuang terus”.

Pesan perjuangan dari Prof. Dr. Suharso : “ Right or Wrong my country, lebih-lebih kalau kita tahu, negara kita dalam keadaan bobrok, maka justru saat itu pula kita wajib memperbaikinya “.

Pesan perjuangan dari Prof. Mohammad Yamin : “ Cita-cita persatuan Indonesia itu bukan omong kosong, tetapi benar-benar didukung oleh kekuatan-kekuatan yang timbul pada akar sejarah bangsa kita sendiri “.

Pesan Perjuangan dari Supriyadi : “ Kita yang berjuang jangan sekali-kali mengharapkan pangkat, kedudukan ataupun gaji yang tinggi“.

Teuku Nyak Arif juga menyampaikan pesan perjuangan yang disampaikan pada pidato bulan Maret 1945, dimana Teuku Nyak Arif menjadi Wakil Ketua DPR seluruh Sumatera, yang isi pesannya : “ Indonesia merdeka harus menjadi tujuan hidup kita bersama “.

Pesan Perjuangan dari  Abdul Muis : “ Jika orang lain bisa, saya juga bisa, mengapa pemuda-pemuda kita tidak bisa, jika memang mau berjuang “.

Pesan Perjuangan dari Pangeran Sambernyowo / KGPAA Mankunegoro I :

Rumongso melu handarbeni ( merasa ikut memiliki )

Wajib melu hangrungkebi ( wajib ikut mempertahankan )

Mulat sario hangroso wani ( mawas diri dan berani bertanggung jawab ).

Pesan Pahlawan Nasional Pattimura: “Pattimura-pattimura tua boleh dihancurkan, tetapi kelak Pattimura-pattimura muda akan bangkit”.

Pesan Pahlawan Nasional Silas Papare : “Jangan sanjung aku, tetapi teruskanlah perjuanganku”.

Pesan Perjuangan dari Bung Tomo: “Jangan memperbanyak lawan, tetapi perbanyaklah kawan”.

“Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih merah dan putih maka selama itu kita tidak akan mau menyerah kepada siapapun juga.”

Pesan Gubenur Suryo: “Berulang-ulang telah kita katakan, bahwa sikap kita ialah lebih baik hancur daripada dijajah kembali”.

Pesan Soekarno: “Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Dan berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.”

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.”(Pidato Hari Pahlawan 10 November 1961)

“Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka” (Pidato HUT Proklamasi 1963)

Pesan Moh. Hatta: “Pahlawan yang setia itu berkorban, bukan buat dikenal namanya, tetapi semata-mata untuk membela cita-cita”

“Jatuh bangunnya negara ini, sangat tergantung dari bangsa ini sendiri. Makin pudar persatuan dan kepedulian, Indonesia hanyalah sekedar nama dan gambar seuntaian pulau di peta. Jangan mengharapkan bangsa lain respek terhadap bangsa ini, bila kita sendiri gemar memperdaya sesama saudara sebangsa, merusak dan mencuri kekayaan Ibu Pertiwi.”

Pesan R.A. Kartini: “Tahukah engkau semboyanku? Aku mau! 2 patah kata yang ringkas itu sudah beberapa kali mendukung dan membawa aku melintasi gunung keberatan dan kesusahan. Kata “Aku tidak dapat!” melenyapkan rasa berani. Kalimat “Aku mau!” membuat kita mudah mendaki puncak gunung”.

10nov3 10nov1

Serta dibacakannya Amanat Menteri Sosial RI pada Upacara Peringatan Hari Pahlawan 2016 dengan tema “Satukan Langkah Untuk Negeri”. Tema ini juga mengandung pesan kepada kita semua untuk bersatu dalam kebersamaan dan kebersamaan dalam persatuan untuk mewujudkan cita-cita negeri yang kita cintai ini.

Selain itu melalui Peringatan Hari Pahlawan 2016 sebagai bangsa yang besar, bangsa yang harus menghargai jasa para pahlawannya, Peringatan Hari Pahlawan diharapkan pula dapat lebih membangkitkan semangat kebangsaan, menumbuhkembangkan Nilai-nilai Kepahlawanan serta meningkatkan kecintaan kepada tanah air kita dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.