Komunitas merupakan bagian dari masyarakat yang seharusnya dilibatkan dalam program publik museum. Museum Benteng Vredeburg telah banyak menggandeng komunitas dalam menjalankan program-program yang berkenaan dengan publik. Diperlukan kegiatan yang dapat mewadahi tentang sejauh mana program publik museum dapat memunculkan minat kunjungan masyarakat ke museum, dan sejauh mana program-program publik museum dapat mendukung pencapaian misi museum.
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta pada hari Sabtu tanggal 8 Oktober 2016 menyelenggarakan Sarasehan Temu Komunitas. Sarasehan tersebut bertujuan Membawa Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta untuk menjadi bagian tak terpisahkan dari masyarakat umum (publik), Mengembangkan program publik sebagai salah satu bentuk pemanfaatan museum bagi kepentingan masyarakat luas, dan Mengembangkan jejaring Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta.
Tema yang diangkat menggali potensi komunitas dalam pengembangan program publik museum dan dihadiri 100 peserta dari perwakilan komunitas dan stakeholder di bidang pendidikan dan kebudayaan di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sarasehan tersebut menghadirkan empat pembicara diantaranya: Prof. Suminto A. Sayuti (Fakultas Bahasa dan Sastra UNY) dengan Judul : “Pengembangan Metode Pembelajar Kreatif di Museum”; Aryanto Yuniawan, S.Kom (STMIK AMIKOM Yogyakarta) dengan Judul : “Kreasi Animasi untuk Museum”; Mandrowo (Host Band) dengan Judul : “ Museum Sebagai Media Alternatif Publik”; Dwi Suyono (Wartawan Bernas) dengan Judul : “Kemitraan jurnalisme untuk Pengembangan Museum”.