PSBB, Tak Menghalangi Vredeburg Laksanakan Apel Pagi

Sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor I Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Untuk Pengendalian Penyebaran Covid-19 dan Instruksi Gubernur DIY Nomor 1/INSTR/2021 tentang Kebijakan Pengetatan Secara Terbatas Kegiatan Masyarakat di DIY. Untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta, Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta menutup layanan kunjungan dari tanggal 11-25 Januari 2021.

Selain perubahan sistem pembatasan layanan masyarakat secara luring (langsung), pembatasan aktivitas luar rumah di Kemdikbud sebagaimana berdasarkan Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan No. I Tahun 2021 kembali diberlakukan sistem kerja bekerja dari rumah dan bekerja dari kantor (atau lebih akrab diistilahkan WFH-WFO) dengan pembatasan 25% WFO dan 75% WFH dari masing-masing pokja per hari.

Meskipun demikian, komitmen untuk menjaga integritas seluruh pengelola Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta tetap dipegang teguh. Salah satunya dengan cara tetap melaksanakan “Apel Pagi” sebagaimana rutin dilakukan pada hari Selasa dan Kamis setiap minggunya. Apel Pagi ini bertujuan untuk membangun komitmen dan kedisiplinan, serta sebagai ajang menyampaikan informasi yang telah rutin dilaksanakan sejak awal tahun 2019 lalu.

Kamis (14/1/2021) Apel Pagi kali ini terasa berbeda, yang semula selalu dilaksanakan dengan mengumpulkan seluruh pengelola museum di halaman, kegiatan yang sifatnya wajib diikuti ini dilakukan secara daring menyesuaikan sistem kerja selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Dengan perangkat lunak Zoom meeting Apel Pagi ini diikuti 79 pegawai baik dari kantor untuk yang WFO maupun dari rumah masing-masing. Selain dilakukan secara daring, Apel Pagi yang semula dilakukan pada pukul 08.00WIB begeser dua jam lebih lambat.  Berlangsung selama 45 menit apel pagi yang dipimpin oleh bagian Penyusunan dan Perencana Program Mega Mandha menyampaikan kinerja anggaran Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta. Dilanjutkan diskusi dan identifikasi masalah penanganan diorama dan storage museum.

Sebagai akhir sebelum doa sebagai penutup, Haris Budiharto selaku Kepala Tata Usaha Museum Benteng Vredeburg menyampaikan tata cara dan ketentuan pengisian aplikasi Sistem Kinerja Pegawai (SKP).