Jika pengunjung berjalan dari arah barat menuju timur, maka dua bangunan yang berhimpitan ini terlihat seperti satu bangunan diujung timur benteng sisi selatan (tenggara). Dua bangunan ini merupakan bangunan dengan fungsi dan masa pembangunan yang berbeda, bangunan yang menempel disebelah selatan merupakan bangunan berlantai satu dengan atap yang cukup tinggi dinamakan gedung N1, dan bangunan bertingkat yang berada di bagian utara merupakan bangunan yang dibangun lebih awal dengan nama gedung N2.
Berada berdekatan dengan tanah lapang berumput, dan kesan bangunan tertutup, bangunan ini menjadi spot yang digemari saat mengambil gambar. Lapangan berumput dan bangunan bertingkat di sebelah selatan menjadi perpaduan yang menarik untuk menampilakan kesan kolonial. Dibalik bangunan yang merupakan bagian dari koleksi Museum Benteng Vredeburg, terdapat aktivitas konservasi koleksi pada bangunan satu lantai menghadap selatan dan barat yang terletak di belakangnya.
Fungsi bangunan bertingkat yang memiliki bentukan atap yang tak beraturan (diperkirakan sebelumnya merupakan atap limasan) pada awalnya merupakan bangunan dengan fungsi gudang senjata ringan. Namun pada lantai atas bangunan merupakan ruang lapang dimana terdapat jendela dan pintu yang menggambarkan kondisi tempat tinggal, maka pada lantai atas bangunan besar kemungkinan memiliki fungsi sebagai barak prajurit. Sedangkan pada lantai bawah bangunan berfungsi sebagai gudang senjata, melihat dari besaran pintu dan jendela yang relatif kecil dan bersebelahan dengan gedung N1.
Bangunan N1 merupakan bangunan berlantai satu yang memiliki luas 332 m² dengan total tinggi bangunan yang lebih tinggi dari bangunan N2. Fungsi awal dari bangunan N1 diperkirakan merupakan sebuah gudang senjata atau gudang meriam dengan terdapat ruangan-ruang yang lebih kecil yang diduga sebagai kantor administrasi gudang, tempat tinggal, atau ruang perawatan senjata. Pola ruang yang ditemukan pada saat dilakukan penelitian pada bangunan terdapat ruang-ruang lapang dengan masing-masing ruang terdapat satu pintu diujung tanpa jendela yang menghadap keselatan.
Arsitektur pada bangunan N1 mencerminkan arsitektur tropis, dimana terdapat teritisan dengan lebar 2.5 m untuk mengantisipasi sinar matahari yang cukup terik. Tingginya plafon dan lebarnya bukaan pintu menyesuaikan dengan skala senjata seperti meriam dan kereta. Hal ini terlihat berbanding terbalik dengan bangunan N2. Bangunan dengan proporsi bangunan yang tidak seimbang dan dengan bentukan atap yang seolah terpotong dari bentukan aslinya, bangunan terlihat pipih dan janggal jika terlepas dari bangunan N1.