Yogyakarta, 6 Oktober 2016. Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta mendapat kesempatan menjadi tuan rumah Peringatan Hari Museum Indonesia tahun 2016. Acara yang diselenggarakan oleh Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman ini berlangsung dari tanggal 6-12 Oktober 2016.
Hari Museum Indonesia disepakati oleh para ahli permuseuman untuk diperingati setiap tanggal 12 Oktober dan telah dideklarasikan dalam rangka kegiatan Pertemuan Nasional Museum pada tanggal 26 Mei 2015 di Balai Kota Malang. Tanggal tersebut diambil dari sejarah terselenggaranya Musyawarah Museum se-Indonesia pertama dilaksanakan pada tanggal 12 Oktober 1962 di Yogyakarta.
Menurut Dr. Harry Widianto selaku Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Indonesia saat ini memiliki sejumlah 428 museum, baik yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta. Jumlah tersebut masih akan terus bertambah seiring dengan proses pembangunan beberapa museum baru.
Peringatan Hari Museum Indonesia bertujuan untuk lebih mendorong komunikasi dan interaksi antara museum dan masyarakat. dengan mengangkat tema “Museum Wajah Peradapan Kita” yang menggambarkan peradaban manusia Indonesia beserta aspek-aspek kehidupannya yang secara keseluruhan dapat dijelaskan melalui museum
Pameran ini dipadukan dengan kegiatan Vredeburg Fair 2016. Beberapa koleksi dari beberapa museum di Indonesia antara lain Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara, Museum Adityawarman, Museum Sonobudoyo, Museum Negeri Provinsi Kalimantan Barat, Museum Negeri Provinsi NTT, Museum La Galigo, Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, Museum Tani Jawa, Museum Batik Yogyakarta, dan beberapa koleksi dari Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah dan Balai Pelestarian Cagar Budaya DI Yogyakarta tergabung dan disajikan dalam pameran ini.
Kegiatan ini juga dimeriahkan dengan beberapa acara pendukung seperti seminar, workshop pembuatan film pendek, lomba penulisan puisi, jalan sehat, belajar bersama di Museum dan pentas kesenian.
Dr. Hilmar farid selaku Direktur jenderal Kebudayaan , Kementerian Pendidikan dan Kebudayaaan menyampaikan bahwa pengembangan museum bukan sekedar program pemerintah tetapi perlu membuka luas keterlibatan publik karena museum adalah ruang publik. Museum merupakan media bagi kita untuk bersama-sama membangun karakter generasi penerus yang berlandaskan nilai-nilai budaya hasil peradaban Bangsa Indonesia. Harapannya dapat membuka wawasan seluas-luasnya demi mengembangkan pendidikan Bangsa Indonesia melalui museum
Pembukaan Pameran oleh Dr. Harry Widianto selaku Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman ini dibarengkan dengan pembukaan Vredeburg Fair 2016, dengan dihadiri tamu undangan beberapa instansi terkait dan para penggiat budaya.