Sebagai salah satu museum khusus sejarah perjuangan bangsa, Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta memiliki visi yaitu “Museum sebagai pusat pelestarian nilai sejarah dan perjuangan menuju terbentuknya masyarakat Indonesia yang berkarakter”. Untuk mencapai visi tersebut, museum melaksanakan misi antara lain : 1) Terwujudnya pelestarian benda dan sejarah perjuangan bangsa Indonesia. 2) Terwujudnya layanan edukasi yang menyenangkan. 3) Terwujudnya peran museum sebagai pusat penelitian. Salah satu dari aktualisasi dari misi tersebut adalah dilaksanakannya pameran keliling kabupaten / kota di dusun Tajen atau Ngrenak Kidul, Sidomoyo, Gamping, Sleman, DIY.
Pameran akan dilaksanakan pada tanggal 19 – 23 September 2017, dengan mengangkat judul “Memorabilia Sejarah Perjuangan Bangsa”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata memorabilia mengandung pengertian sesuau atau peristiwa yang patut dikenang. Dalam pameran ini ingin menunjukkan kepada masyarakat, mengenai sesuatu (dalam hal ini adalah koleksi museum dan peristiwa yang menyertainya) kepada masyarakat. Tentu saja yang terkait dengan sejarah perjuangan bangsa Indonsia dalam rangka merintis, mencapai, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan.
Diharapkan dengan mengetahui, mengenal, mengerti dan memahami akan informasi yang terkandung dalam koleksi museum sebagai materi pameran, akan memupuk rasa bangga sebagai bangsa Indonesia, dan terinspirasi untuk melanjutkan perjuangan para tokoh pendiri bangsa pada jaman sekarang dengan konteks yang berbeda. Melalui mengenang peristiwa-peristiwa besar yang telah mempengaruhi tumbuh dan berkembanganya bangsa Indonesia, diharapkan dapat lahir, tumbuh, dan berkembang masyarakat Indonesia yang berkarakter, yang siap mengawal dan memertahankan kokoh berdirinya NKRI dari masa ke masa. Hal ini sesuai dengan tema pameran yaitu “Belajar Sejarah Bersama Museum Guna Menumbuhkan Semangat Dalam Mempertahankan NKRI”.
Pameran ini diselenggarakan oleh Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta bekerjasama dengan kegiatan Merti Dusun masyarakat dusun Tajen atau Ngrenak Kidul, Sidomoyo, Godean, Sleman, DIY. Hal ini sesuai dengan perkembangan paradigma dalam ilmu permuseuman, dimana museum sudah memasuki paradigma partisipatori. Dalam paradigma tersebut keterlibatan masyarakat sebagai kata kuncinya. Masyarakat tidak hanya terlibat sebagai obyek namun terlibat sebagai subyek. Masyarakat tidak hanya sebagai penikmat produk-produk kegiatan museum, namun juga terlibat di dalamnya sebagai penyelenggara, sehingga memiliki tanggung jawab dalam pengembangan museum sehingga semakin hidup dan dicintai publik.
Menurut rencana, kegiatan pameran yang pelaksanaannya disinergikan dengan Merti Dusun masyarakat dusun Tajen atau Ngrenak Kidul, Sidomoyo, Godean, Sleman, DIY ini, akan dibuka oleh Bupati Sleman pada tanggal 19 September 2017. Target pengunjung dalam pameran ini adalah 2.000 orang dengan sasaran masyarakat umum, termasuk pelajar di dalamnya.
Disamping pameran sebagai inti kegiatan, dalam kegiatan ini digelar pula stan-stan pendukung yang diberdayakan dari potensi masyarakat sekitar dengan industri kreatifnya. Juga panggung hiburan yang siap menampung apresiasi masyarakat dalam kegiatan ini berupa pentas-pentas pontensi kesenian daerah setempat. Selama 5 hari, panggung kesenaian tersebut akan disi dengan penampilan potensi seni daerah setempat. Sebagai puncaknya pada malam terakhir hari Sabtu tanggal 23 September 2017 akan digelar pemetasan Wayang Kulit sebagai puncak acara Merti Dusun dan sekaligus penutupan pameran. Selama kegiatan berlangsung, pameran akan buka dari tanggal 19 – 23 September 2017, mulai pukul 09.00 – 21.00.
Maksud dari penyelenggaraan Pameran keliling kabupaten / kota di dusun Tajen atau Ngrenak Kidul, Sidomoyo, Godean, Sleman, DIY ini adalah :
- Memperkenalan dan mensosialisasikan museum kepada masyarakat desa yang sebagian besar masih awam mengenai pemahaman tentang museum.
- Menjawab permasalahan yang muncul tentang rendahnya kunjungan masyarakat desa ke museum karena masalah jarak dan transportasi.
- Memberikan wacana baru tentang sejarah, khususnya sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam merintis, mencapai, mempertahankan dan mengisi kemerdekaan.
Sedangkan tujuannya adalah :
- Meningkatnya pengetahuan masyarakat, khususnya masyarakat pendesaan tentang ilmu permuseuman, sehingga dapat memanfaatkan museum secara proporsional.
- Terlayaninya kebutuhan masyarakat untuk mengetahui apa dan bagaimana Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, meskipun ada kendala jarak dan transportasi, tanpa harus mereka yang berkunjung ke museum, melainkan museumlah yang mengunjungi mereka.
- Membuka wacana bagi masyarakat untuk dapat terlibat lebih jauh dengan berbagai kegiatan museum.
- Memunculkan opini masyarakat tentang manfaat museum bagi dunia pendidikan dan rekreasi, khususnya bagi generasi muda dan masyarakat di pedesaan.
Pada saat ini museum mulai terbuka kepada siapa saja untuk dapat diapresiasi sesuai dengan bidangnya. Museum juga terbuka untuk bersinergi dan berkegiatan bersama sejauh tidak menyimpang dari visi dan misi yang telah ditetapkan. Museum adalah milik kita bersama sehingga kita semua memiliki tanggung jawab yang sama dalam mengawal tumbuh dan berkembangnya menuju museum yang semakin dicintai oleh publiknya. Terima kasih atas seluruh dukungan dan partisipanya, dan Salam Sahabat Museum, Museum Di Hatiku.