Balikpapan, Salah satu upaya yang dilakukan untuk menjalankan peran dalam rangka pelestarian Cagar Budaya (UU Cagar Budaya No. 11 Tahun 2010, pasal 4), maka diselenggarakanlah pameran bersama oleh Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman dan UPT di lingkungan Direktorat Jenderal Kebudayaan.
Diantaranya UPT yang terlibat aktif pameran Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, Museum Sumpah Pemuda, Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Museum Kepresidenan Balai Kirti, Museum Basoeki Abdullah, Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah, Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta, Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran, Balai Konservasi Borobudur.
Adapun museum dan instansi lain diantaranya Museum Perjuangan Rakyat Jambi, Museum Kodam Mulawarman, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Tengah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Timur, dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan bekerjasama dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur.
Pameran yang diikuti 22 instansi ini akan diselenggarakan 7-11 Agustus 2018 di Balikpapan Sport and Convention Centre (Dome) Kota Balikpapan, Propinsi Kalimantan Timur bertujuan untuk menyatukan antara BPCB dengan Museum yang sama-sama bergerak dalam bidang pelestarian cagar budaya/ benda bersejarah.
Selain menampilkan koleksi dari masing-masing peserta pameran, pameran ini juga menampilkan benda-benda seni yang menjadi ciri khas Kalimantan Timur, dengan harapan pengunjung dari luar daerah mengenal keragaman kekayaan budaya Kalimantan Timur yang tak kalah dengan daerah lain.
Adapun salah satu kegiatan pendukung pameran bersama yang siang tadi (7 Agustus 2018) diresmikan pembukaannya oleh Wakil Walikota Balikpapan, kegiatan seminar “Kebijakan dalam rangka membangun ekosistem kebudayaan” yang diselenggarakan Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman.
Pameran ini diharapkan dapat menjadi salah satu wadah penyampaian informasi mengenai khasanah pengetahuan kepada publik sehingga Museum, Balai Pelestarian, serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dapat memainkan peran aktif dalam proses belajar mengajar, menunjang pendidikan formal dan usaha mencerdaskan kehidupan bangsa, serta menanamkan rasa cinta dan bangga terhadap negara bangsa Indonesia.