You are currently viewing Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Berpartisipasi dalam Pameran PCBM 2016 di Garis Katulistiwa

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Berpartisipasi dalam Pameran PCBM 2016 di Garis Katulistiwa

pameran-kalbar

Pontianak, September 2016. Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman bekerjasama dengan Museum Negeri Provinsi Kalimantan Barat menyelenggarakan pameran bersama di Museum Provinsi Kalbar. Sejumlah 11 museum negeri di Indonesia berpartisipasi pada pameran tersebut. Pameran yang berlangsung tanggal 22-27 September 2016 berjudul “Pameran Tonggak-Tonggak Perjuangan Bangsa Dari Bumi Katulistiwa Untuk Indonesia”.

“Pameran ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kejuangan yang telah ditunjukkan para pendahulu bangsa saat mengusir bangsa asing yang mau menguasai wilayah nusantara. Bangsa Indonesia saat ini perlu menggali kembali mental-mental pejuang yang berani, tangguh, jujur, tanpa pamrih, berkarakter, nasionalis, dan rasa cinta tanah air yang besar dalam mengarungi kehidupan berbangsa dan bernegara dalam pergaulan internasional,”sambutan Dra. Zaimul Azzah, M.Hum (Kepala Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta mewakili Kepala Museum Nasional selaku ketua panitia pameran.

pameran-kalbar3 pameran-kalbar2 pameran-kalbar1

Beragam kegiatan pendukung seperti seminar, pemutaran film, kuis kesejarahan, permainan menyusun puzzle dan kubus serta kegiatan interaktif lainnya. Pameran ini berlangsung rutin tahunan mengambil tempat berkeliling di provinsi/ kota Indonesia sejak tahun 1990.

Replika Tas Hatta menjadi koleksi yang dipamerkan di stand Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta. Puzzle bangunan-bangunan gedung lama Benteng Vredeburg turut menarik perhatian pengunjung. Souvenir juga diberikan kepada beberapa pengunjung yang berhasil menyusun puzzle tersebut dan menjawab kuis kesejarahan dengan tepat.

Pameran dibuka Gubernur Kalimantan Barat yang diwakili Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalbar, Dr.Alexius Akim. “Yang harus kita pahami khususnya kaum muda, bagaimana rakyat kita dulu merebut dan mempertahankan kemerdekaan, Kita sudah melihat bagaimana susahnya dijajah, kemiskinan dan kemelaratan semuanya menjadi bagian kesengsaraan rakyat Indonesia,” ujar Dr. Alexius Akim usai membuka dan maninjau stand pameran.

Direktur Jenderal Kebudayaan, Dr. Hilmar Farid dalam sambutan yang diwakili Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Dr. Harry Widianto menyambut baik dan merasa bangga atas terselenggaranya pameran. “Diharapkan dengan menyaksikan pameran bersama ini masyarakat dapat mengetahui, mengerti dan memahami nilai-nilai perjuangan dalam mencapai dan mempertahankan kemerdekaan” tuturnya.