Yogyakarta, “Chaitra” adalah salah satu nama bulan pada kalender Tahun Saka Jawa. Pada zamannya di bulan Phalguna hingga Chaitra setiap tahunnya, semua utusan dari semua wilayah Kerajaan Majapahit datang berkumpul bersama di Istana untuk menghaturkan Sabha atau menghadap Maharaja Majapahit dalam rangkaian upacara, ritual, dan festival rakyat selama masa munculnya bulan purnama di bulan Chaitra.
Sesuai dengan tema Chaitra Majapahit bahwa pada masanya seluruh warga yang meliputi area Melayu (Sumatera), Nusa Tanjungnegara/ Pulau Tanjungpura (Kalimantan), Hujung Medini (Semenanjung Malaya, Malaysia Barat), Jawa dan sekitarnya (Bali, Lombok, Makasar, Sumba, Maluku, dan lain-lain), Brunei Darussalam, Kamboja, Tumasik (Singapura), Filipina dan Thailand berkumpul untuk menghadap Maharaja Majapahit pada saat bulan Chaitra dengan segala rangkaian kegiatannya.
Pameran yang mengusung kebersamaan ini merepresentasikan partisipan museum-museum sebagai warga wilayah Majapahit yang ikut andil dalam mengedukasikan masyarakat saat ini tentang adanya peranan masa lalu dengan masa kini dan masa depan. Pameran ini memiliki tiga ruang meliputi: Ruang Sejarah, Ruang Kepahlawanan dan Kenegaraan, serta Ruang Sosial Budaya. Konsep pameran “Dulu Sekarang, Kami Majapahit” menjunjung rasa persatuan dan kesatuan dalam momen berkumpulnya warga wilayah Majapahit. Dengan tegas dan bersama-sama menunjukkan bahwa semangat Majapahit terus mengalir di darah masyarakat Indonesia dalam kesehariannya hingga saat ini. Hal ini terlihat dari beragam relevansinya pada abad ke 13-15 M dengan masa kini (abad ke-21 M) dalam nilai, sejarah, semangat, seni dan budaya.
Maka dari itu, momen pameran ini mengusung pameran bersama dengan konsep menyatunya museum secara keseluruhan berupa koleksi, pemandu, dan informasi global yang mendukung “Chaitra Majapahit”. Harapannya dengan adanya pameran ini, masyarakat memahami bahwa Pewaris Majapahit akan terus hadir dulu, sekarang, dan masa yang akan datang.
Pameran yang digelar di Unit Pengelolaan Informasi Majapahit (PIM) Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur pada 11-14 November 2019 bertujuan mengingatkan kembali kejayaan Majapahit dengan menjabarkan faktor-faktor yang dapat dinikmati dari berbagai sudut pandang yaitu sejarah, pertahanan/militer, ekonomi, sosial, seni dan budaya; Menunjukan hingga saat ini semangat Nusantara masih ada yang terlihat dari perhelatan pameran ini melibatkan beragam masyarakat Indonesia; Merupakan kegiatan untuk menyatukan semangat persatuan kesatuan dalam Semangat Majapahit yang ada sejak dulu hingga sekarang; Dan Memberikan pemahaman relevansi Zaman Majapahit dengan masa kini agar dapat menjadi jembatan komunikasi budaya guna meminimalisir gap of knowledge yang selama ini ada pada generasi muda masa kini.
“Belajar dari Majapahit” Judul pameran dari Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta meramaikan Festival bersama belasan museum lainnya, diantaranya Museum Nasional, Museum Naskah Proklamasi, Museum Sumpah Pemuda, Museum Basoeki Abdullah, Museum Kepresidenan Balai Kirti, Museum Gubug Wayang, BPCB Jatim, Museum Kematian, Jurusan Antropologi Unair, Museum Waja Sampai Kaputing Kalimantan Selatan, Museum Sangiran, Balai Konservasi Borobudur.