Yogyakarta, 4 Februari 2015. Direktur Jenderal Kebudayaan Dr. Hilmar Farid menyempatkan waktunya untuk berkunjung ke Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta sebelum menghadiri rapat pertemuan dalam rangka Persiapan Implementasi Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Borobudur dan Sekitarnya di Balai Konservasi Borobudur.
Dalam kunjungannya ke Dr. Hilmar Farid yang baru saja dilantik sebagai Direktur Jenderal Kebudayaan dimanfaatkan oleh Dra. Zaimul Azzah, M.Hum selaku kepala Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta untuk mengenalkan kondisi dan keadaan museum serta karyawan-karyawati pengelola museum.
Diharapkan waktu yang singkat ini museum bisa mendapatkan arahan Dirjen bagaimana melangkah di tahun 2016 dan ke depannya serta diskusi-diskusi kecil sebagai wadah untuk menjaring aspirasi dari karyawan-karyawati pengelola museum.
Dr. Hilmar Farid menyampaikan semangat UPT (Unit Pelayanan Teknis) pada pelayanan masyarakat, bagaimana cara kita mengkomunikasikan informasi secara efektif terhadap pengunjung dan masyarakat dengan didukung sarana dan prasarana yang memadai. Strategi-strategi yang kita ambil dalam mengkomunikasikan informasi yang dipasarkan mampu meningkatkan jumlah wisatawan. Diharapkan pula perubahan kuantitas menjadi kualitas, yang diartikan agar pengunjung museum yang datang mampu membawa pulang pengetahuan, baik pemahaman sejarah maupun pandangan terhadap museum.
Dalam sesi tanya jawab beliau juga menyampaikan mengenai kebutuhan struktur organisasi yang efisien, target besar untuk meningkatkan wisatawan didukung perencanaan matang dari awal yang menjadi dasar dalam melangkah untuk memajukan Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta.
Pada kesempatan kunjungan ini juga dihadiri Direktur Warisan Dunia dan Diplomasi Budaya Najamuddin Ramli, Ketua IAAI (Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia) Yunus satrio atmodjo, Ketua Ikatan Antropologi Indonesia Idham Bachtiar Setiadi, Kepala UPT dilingkungan Direktorat Jenderal Kebudayaan DIY-Jawa Tengah yang dihadiri kepala BPK Borobudur, BPCB DIY, BPCB Jawa Tengah, BPSMP Sangiran dan BPNB Yogyakarta dan seluruh karyawan/karyawati Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta.