Kayu merupakan jenis bahan yang bersifat higroskopis yaitu mudah menyerap air yang ada di sekitarnya, namun mudah juga melepaskannya apabila terjadi kenaikan suhu udara karena pengaruh lingkungan, baik dalam bentuk air bebas maupun air terikat. Jika proses ini terus berlangsung maka akan terjadi dekomposisi atau pelapukan.
Atap bangunan gedung Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta tersusun oleh material kayu. Dalam upaya pelestarian dan penyelamatan bangunan Benda Cagar Budaya Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, seiring dengan berjalannya waktu yang mengancam kerapuhan bangunan berupa kayu mengingat benda tersebut mempunyai nilai penting yang terkandung didalamnya.
Maka pada tahun 2011 lalu dilakukan revitalisasi bangunan beberapa atap bangunan gedung. Kayu blandar merupakan unsur bangunan yang digunakan untuk menopang bangunan gedung, saat itu revitalisasi dilakukan pada atap bangunan Diorama I dan Diorama II , sedangkan kayu hanger merupakan unsur bangunan yang digunakan untuk menopang bangunan, contohnya pada lantai gedung B atas atau atap lorong pintu gerbang pintu barat museum.
Dengan dimakan usia juga faktor yang lain, material kayu tersebut mengalami pengeroposan sehingga perlu penggantian yang baru. Kayu bekas blandar dan hanger tersebut agar bisa dinikmati oleh pengunjung sebagai bukti salah satu material penyusun bangunan gedung Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, maka tim konservator melakukan pembersihan secara mekanis dan dilanjutkan dengan pengolesan rendaman pelepah pisang, tembakau dan cengkeh agar fragmen kayu tersebut awet dari serangan serangga terutama rayap.
Untuk saat ini beberapa bongkahan kayu tersebut dapat dinikmati oleh pengunjung dan dipamerkan di teras sisi timur Bangunan N, gedung paling timur di kawasan Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta.