Dalam upaya untuk mendinamisasi sajian pameran diorama terkait visualisasi sejarah peranan stasiun pemancar radio AURI PC-2 di Banaran, Banaran, Playen, Gunung Kidul, Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta menyajikan benda koleksi terbarunya, milik Boedihardjo. Boedihardjo adalah sosok komandan dibalik keberhasilan stasiun pemancar radio AURI PC-2 dalam upaya menyiarkan berita kesuksesan serangan umum 1 Maret 1949 ke dunia internasional. Berita tersebut dikirimkan secara berantai yang awalnya diterima oleh stasiun radio PDRI di Bukit Tinggi, diteruskan ke Takengon, Aceh kemudian ke Rangoon, Burma dan All India Radio. Selanjutnya melalui wakil-wakil RI dalam perundingan di Dewan Keamanan (DK) PBB yang sedang singgah di India, akhirnya berita tersebut sampai ke meja perundingan DK PBB. Hal ini menyebabkan posisi Belanda menjadi terjepit karena dunia internasional mengetahui kebohongan Belanda yang selalu digembar-gemborkan di panggung internasional.
Dalam menjalankan stasiun pemancar radio tersebut, beliau menempati salah satu rumah tokoh masyarakat di Dusun Banaran, Banaran, Playen, Gunung Kidul, Bernama Pawirosetomo. Pengoperasian stasiun tersebut dilakukan di malam hari untuk menghindari intaian musuh. Antena yang dipakai diletakkan di pohon kelapa. Saat selesai operasi, antenna tersebut diturunkan Kembali dan disimpan. Sedangkan generatornya disimpan dibawah perapian untuk memasak. Sehingga secara sekilas tidak terdapat aktivitas yang mencurigakan di rumah tersebut.
Penyerahan koleksi Boedihardjo disampaikan langsung oleh Ibu Ennie Angkawati (putri Bapak Boedihardjo) dengan didampingi Muhammad Reza (cucu Bapak Boedihardjo sekaligus Direktur Museum Sasana Guna Rasa Borobudur dimana asal koleksi tersebut disimpan). Koleksi yang dipinjamkan sebanyak 11 benda yang terdiri dari berbagai jenis kelengkapan militer, antara lain, yaitu: topi marsekal, tanda kepangkatan, tanda jasa, logo wing, lencana brevet wing dan emblem brevet. Benda koleksi tersebut membuktikan perjuangan dan perjalanan karirnya yang cukup panjang, dari seorang opsir udara sampai menjadi marsekal madya. Selepas berkarir di kemiliteran, beliau diberikan tanggung sebagai duta besar di Kamboja dan Spanyol bahkan juga pernah menjadi Menteri penerangan di masa orde baru.
Pelaksanaan proses peminjaman ini didasarkan para Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2015 tentang Museum. Dalam pasal 20 ayat 2 disebutkan bahwa Peminjaman koleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan syarat:
a) Memperhatikan pelestarian koleksi
b) Dibuat dengan perjanjian tertulis
c) Menjaga keseimbangan substansi tata pameran tetap museum
Ketiga syarat tersebut telah dipenuhi oleh kedua belah pihak antara Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta dengan Museum Sasana Guna Rasa Borobudur. Peminjaman koleksi ini sangat jelas mendukung substansi tata pameran diorama terkait visualisasi sejarah peranan pemancar radio AURI PC-II di masa perang gerilya.