Yogyakarta, 31 Agustus 2015. Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta berkolaborasi dengan Nasional Maritime Museum Australia menggelar pameran sejarah Indonesia-Australia. Museum Benteng Vredeburg mengangkat tema “Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan 17 Agustus 1945” berlangsung dari tanggal 31 Agustus- 4 September 2015 dan Australian National Maritime Museum (ANMM) mengangkat tema “ BLACK ARMADA; Australia dan Perjuangan Kemerdekaan Indonesia 1945-1949” berlangsung dari tanggal 31 Agustus-30 November 2015.
Perhelatan ini adalah wujud dari realisasi salah satu fungsi Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta sebagai pusat informasi kesejarahan yang bersifat edukatif-kultural kepada masyarakat, khususnya adalah masyarakat pelajar di Indonesia.
Tema “Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan 17 Agustus 1945” dipilih oleh kurator Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, adapun materi yang ditampilkan adalah album peristiwa perang kemerdekaan, perjuangan diplomasi Indonesia dan dukungan masyarakat Internasional terhadap kemerdekaan Indonesia. Koleksi realia milik Museum Benteng Vredeburg yang ditampilkan pada pameran temporer meliputi alat minum Jenderal Sudirman, meja kursi bapak Sumarjono yang pernah dipakai Jenderal Sudirman, dan peralatan dapur umum milik ibu Projo Pranoto yang rumahnya pernah digunakan sebagai markas oleh Jenderal Sudirman.
Sementara kurator Dr. Stephen Gapp dari Australian Nasional Maritime Museum mengangkat tema BLACK MARITIME, Australia dan Perjuangan Kemerdekaan Indonesia 1945-1949. Pameran ini adalah visualisasi dari peristiwa boikot Pekerja Maritime Australia terhadap kapal-kapal Belanda yang akan berlayar ke Indonesia dengan membawa persenjataan dan peralatan militer. Aksi Boikot dan solidaritas ini meluas di beberapa wilayah di Australia, yang merepresentasikan dukungan dan solidaritas bangsa Australia terhadap kemerdekaan Indonesia yang baru saja berdiri 17 Agustus 1945.
Kolaborasi dua tema yang diangkat ditujukan untuk peringatan 70 Tahun HUT Republik Indonesia dan mengingat kembali atau pemberitahuan kepada masyarakat Indonesia dan Australia mengenai fakta sejarah yang pernah terjadi dan sangat penting dalam membangun jalan dukungan menuju kemerdekaan Indonesia.
Acara yang dihadiri oleh tamu-tamu undangan dari instansi, komunitas dan kedutaan Indonesia-Australia. Menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia “Indonesia Raya” dan lagu kebangsaan Australia “Advance Australia Fair” mengawali acara pembukaan pameran. Sambutan Kepala Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta (Zaimul Azzah), dilanjutkan sambutan-sambutan dari Dewan Penasehat Australian National Maritime Museum (Bapak Peter Dexter AM), dilanjutkan dengan pertukaran cinderamata dari Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Indonesia untuk Australian National Maritime Museum. Sambutan Direktur pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kemerdekaan Pendidikan dan Kebudayaan (Bapak Hari Widianto). Dilanjutkan sambutan Duta Besar Indonesia untuk Australia (Bapak Nadjib Riphat Kesoema), Duta Besar Australia untuk Indonesia (Bapak Paul Grigson) dan pemukulan Gong oleh Bapak Paul Grigson.
Peninjauan Pameran Temporer Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta dan Pameran Australian National Maritime Museum oleh semua tamu undangan dengan sebelumnya pemotongan buntal oleh Duta Besar Indonesia untuk Australia (Bapak Nadjib Riphat Kesoemo).