You are currently viewing Jum’at Film “Atambua 39 Derajat Celcius” Obat Rindu Pengunjung Museum

Jum’at Film “Atambua 39 Derajat Celcius” Obat Rindu Pengunjung Museum

Yogyakarta, Jum’at 25 Agustus 2017. Jum’at film merupakan salah satu kegiatan untuk menghibur pengunjung Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta secara cuma-cuma. Program ini telah berjalan rutin setiap minggunya selama beberapa tahun terakhir, hanya saja pada tahun 2017 ini baru terlaksana hari ini. Koleksi film sejarah dan dokumenter koleksi milik Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta sangat disayangkan apabila disimpan begitu saja, oleh karena itu dalam rangka pemeliharaan dokumen dan meningkatkan minat kunjung museum, pengelola museum memanfaatkan ruang audiovisual untuk memutar film-film tersebut.

Awalnya keisengan ini hanya dinikmati beberapa karyawan Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta sembari melepas lelah beraktivitas selama satu minggu, namun antusias pengunjung semakin meningkat dari minggu ke minggu saat pintu terbuka untuk pengunjung. Bahkan ada beberapa pengunjung yang sama setiap minggunya untuk menonton film ini.

Hari ini sebuah film Indonesia berjudul Atambua 39 Derajat Celcius yang disutradarai Riri Riza diputar menghibur pengunjung. Selama 80 menit pengunjung bisa menikmati film drama ini secara cuma-cuma masih dalam rangka Bulan Kemerdekaan.

Diceriterakan bertempat peristiwa di Atambua masa kini. Ronaldo Bautista, 47 th, mulai bekerja sejak sebelum fajar. Ia sopir bus antarkota. Joao, anaknya yang berusia belasan tahun, terpisah dari ibunya sejak referendum Timor Timur 10 tahun lalu.

Joao yang tidak dekat dengan ayahnya, senang berada di luar rumah. Sampai suatu hari Nikia Dos Santos, gadis Kupang, datang ke Atambua karena kakeknya meninggal. Joao tertarik pada Nikia, tapi tidak tahu cara untuk mengungkapkan perasaannya.

Karena mabuk saat sedang kerja, Ronaldo dipecat dan kemudian masuk penjara karena pertengkaran di sebuah rumah bilyar. Pada saat yang sama, Nikia pulang kembali ke Kupang, setelah Joao berusaha mengungkapkan cintanya  secara kasar dan berlebihan. Joao sangat terpukul. Ia berusaha mendapat uang untuk membebaskan ayahnya dan mencari Nikia di Kupang.

Ronaldo pulang ke rumah yang kosong. Di kamar anaknya ia menemukan kaset-kaset berisikan suara ibunya yang sering didengar oleh Joao. Mendengar kaset itu, Ronaldo menyadari bahwa ia merasakan kehilangan yang sama dengan anaknya. Sementara di Kupang, Joao menemukan kenyataan hidup Nikia yang tragis.

Ronaldo, Joao, dan Nikia bergulat dengan kepedihan luka-luka lamanya. Salah satu dari mereka harus bisa menyelematkan yang lain.

Program serupa akan terus berlangsung minggu depan. Dijadwalkan program Jum’at Film akan diputar pada jam 1 siang setiap hari Jum’at. Bertempat di ruang Audiovisual gedung F lantai 2 Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta dengan daya tampung sekitar tujuh puluh lima kursi disiapkan oleh pihak museum untuk pengunjung.