Berwisata merupakan kegiatan yang dapat dilakukan oleh siapa saja tanpa terkecuali. Ketika seseorang sedang mengalami penat dan suntuk dengan aktivitas yang dilakukan sehari hari maka seseorang tersebut dapat menghilangkannya dengan berbagai cara. Salah satu cara yang dilakukan untuk menghilangkan penat dan suntuk tersebut adalah melakukan kegiatan pariwisata.
Hal ini tidak terkecuali bagi penyandang disabilitas. Menurut UU No. 8 Tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas, Penyandang disabilitas adalah seseorang yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, dan sensorik dalam jangka waktu yang lama yang dalam melakukan interaksi dalam lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitan untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga negara lainnya dalam persamaan hak. Berdasarkan pengertian menurut UU No. 8 tahun 2016 tersebut maka sewajarnya setiap kawasan fasilitas umum seperti ruang publik, tempat wisata, dan lain sebaganya wajib menyediakan fasilitas ramah disabilitas.
Dalam perkembanganya fasilitas ramah disabilitas terdiri dari beranekaragam perwujudan kedalam benda-benda yang sering kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Fasilitas yang beranekaragam wujudnya tersebut salah satunya adalah guiding block yang di gunakan untuk penyandang disabilitas khusunya tuna netra. Guiding block merupakan kramik atau ubin yang memiliki desain khusus dan di peruntukan untuk membantu mengarakahan penyandang disabilitas tuna netra untuk berjalan di sebuah jalan tertentu atau juga dapat dikenal dengan sebutan kenji block.
Untuk di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta fasilitas ramah disabilitas yang berupa guiding block yang tersusun rapi dari mulai trotoar di Malioboro hingga masuk di bagian dalam Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta. Fasilitas ramah disabilitas yang berupa guiding block ini dapat di fungsikan bagi penyandang disabilitas khususnya tuna netra agar memudahkan membantu dan membimbing masuk ke dalam Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta. Sehingga dengan adanya fasilitas ramah disabilitas yang berupa guiding block diharapkan tidak menyurutkan antusias penyandang disabilitas tuna netra untuk berwisata dan megunjungi Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta.