Menjadi saksi aktivitas pemerintahan Belanda dalam menjalani pemerintahan pada masa itu, Yogyakarta menyimpan banyak peninggalan dalam bentuk fisik, khususnya bangunan. Bangunan dengan gaya kolonial cukup banyak menghiasi Yogyakarta baik berupa bangunan kantor maupun pemukiman. Proses akulturasi dua kebudayaan pada bangunan menjadi bukti bahwa budaya Eropa (Belanda) lebih ditonjolkan dan dominan meskipun terdapat penyesuaian dengan lingkungan dan budaya lokal.
Setelah melewati jagang dan jembatan, terdapat gerbang sebagai pintu masuk Benteng bagian barat. Spot foto utama dengan latar belang tulisan VREDEBURG ini memiliki ciri khas gaya arsitektur klasik Eropa (Yunani-Romawi). Hal ini dapat dilihat melalui bagian tympanium yang disangga empat pilar yang bergaya ionic.
Kesan arsitektur gaya Eropa masih terlihat pada bangunan setelah pintu masuk gerbang bagian Barat. Pada bagian ini terdapat dua bangunan kembar yang berhadapan atau disebut pengapit utara dan pengapit selatan. Bentukan fisik pada bangunan pengapit memilliki bentukan arsitektur dengan ornamen gaya Yunani pada masa Renaisance. Bentukan kolom yang besar dan simetris, bangunan yang tinggi dan kokoh menunjukkan usia bangunan pengapit yang relative lebih tua dan lebih dekoratif dibandingkan dengan bangunan lainnya di komplek Benteng Vredeburg.
Bangunan pengapit diduga merupakan bangunan awal yang dibangun pada tahun 1760, hal ini dilihat dari arsitektur pada bangunan kolonial yang berkembang masih mengadaptasi dari arsitektur Eropa yang sedang berkembang pada abad itu, yaitu Arsitektur Reinasence.
Gedung Pengapit Utara
Pengapit Utara pada mulanya diperkirakan sebagai kantor administrasi Benteng Vredeburg. Gaya atap yang lancip, menunjukkan gaya Eropa dengan maksud mengurangi beban di musim salju. Ini menunjukkan bahwa arsitekur untuk bangunan ini masih murni gaya Eropa. Fungsi bangunan pada saat ini difungsikan sebagai ruang pengenalan museum.
Gedung Pengapit Selatan
Pada bangunan pengapit selatan, besar kemungkinan bangunan ini juga dimanfaatkan sebagai kantor administrasi. Namun ketika dalam benteng terdapat tawanan yang berderajat tinggi (tawanan kraton yang berpangkat tinggi) maka ruangan ini dimanfaatkan sebagai ruang tahanan khusus. Juga ada kemungkinan ruangan ini dipergunakan sebagai ruang tamu penting. Hal ini terlihat dari bentuk dan performance ruangannya. Saat ini terkait dengan fungsi benteng sebagai museum, gedung ini dipakai sebagai ruang tamu dinas atau ruang tamu VIP.