Yogyakarta, Rabu malam (11 Oktober 2017) event Vredeburg Fair 2017 resmi dibuka oleh Asisten Keistimewaan Setda DIY (Dr.Ir.Didik Purwadi MEc). Meskipun pembukaan pameran baru dilaksanakan malam hari, tetapi rangkaian acara pendukung kegiatan Vredeburg Fair 2017 sudah berlangsung dari pagi hari.
Wisata Sejarah Budaya dengan tujuan Museum Pleret dan Hutan Wisata Mangunan bersama rombongan dari peserta Pameran Vredeburg fair 2017 mengawali serangkaian kegiatan pagi itu.
Sementara di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta berlangsung acara GEMA MUSEUM, Gerakan Belajar Bersama Museum ini dengan peserta dari mahasiswa Universitas PGRI Yogyakarta (UPY) Jurusan Sejarah. Kegiatan berlangsung selama dua jam dipandu oleh Balai Arkeologi Yogyakarta dan BPNB Yogyakarta dilanjutkan Workshop oleh Komunitas Indonesia Crafter.
Pada malam pembukaan segenap tamu undangan dijamu dengan makanan tradisional gerilya berupa wedang jahe, wedang ronde, kacang godhog, singkong rebus, lupis dengan kuah gula arennya, gatot dan cenil, serta makanan tradisional pendamping lainnya.
Sambutan Kepala Museum mengawali seremoni pembukaan Vredeburg Fair 2017. Sambutan Wakil Gubernur yang diwakilkan Asisten Keistimewaan Setda DIY sekaligus meresmikan kegiatan.
Dukungan positif juga diberikan oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Dr. Hilmar Farid melalui video, beliau berhalangan hadir karena dalam waktu yang bersamaan menghadiri Peresmian Europalia Indonesia Arts Festival 2017 di Belgia.
Malam itu juga diresmikan dengan simbolis pengecapan “Batik Vredeburg Fair” oleh Kepala Museum Benteng Vredeburg dan Asisten Keistimewaan Setda DIY, serta pengalungan selendang batik (produk jadi batik Vredeburg Fair) untuk para tamu undangan dan peserta pameran.
Turut Hadir pula pelawak Jonet dan Gareng mengocok perut tamu undangan. Dagelan asli Jogja ini dengan guyonannya mampu memecah suasana menjadi riuh. Sebagai penutup acara penyalaan kembang api dan glow stick oleh peserta serta iringan bunyi sirine menjadi simbol telah diresmikannya Vredeburg Fair 2017.