Fungsi awal Benteng Vredeburg pada awal abad 18 adalah sebagai bagunan yang memiliki fungsi utama sebagai bangunan pertahanan. Didalamnya terdapat perwira maupun prajurit yang bertempat tinggal, maka fungsi tempat tinggal menjadi fasilitas utama yang dibangun pada masa awal pembangunan Benteng Vredeburg. Memiliki pangkat dan kedudukan yang berbeda, para perwira maupun prajurit pun memiliki karakter bangunan tempat tinggal yang berbeda. Bangunan yang saat ini berfungsi sebagai Diorama 1 dan Kantor Administrasi pada Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, pada awalnya merupakan bangunan dengan fungsi barak perwira.
Bangunan dengan luas 1134.55 m² ini pada awalnya secara garis besar memiliki fungsi yang sama sebagai bangunan tempat tinggal bagi perwira maupun prajurit yang telah memiliki keluarga. Terbagi menjadi 2 bagian dengan kode M3 dan M4, bangunan ini merupakan dua struktur bangunan yang berbeda. Pola ruang pada gedung M3 sebelum perubahan menjadi fungsi Diorama 1 memperlihatkan bahwa pada bangunan ini terdapat 4 unit hunian, dengan masing-masing hunian terdiri dari ruang tidur, teras depan dan teras belakang, dan selasar ditengah-tengah yang menghubungkan antar ruang-ruang tersebut.
Sedangkan pada bangunan M4, pola ruang saat dilakukan penelitian memperlihatkan bahwa pada bangunan ini terdapat pola ruang yang sama pada bangunan M3 yaitu teras terbuka, ruang dalam dan teras belakang. Bangunan M4 juga dibagi menjadi 4 unit hunian. Terdapat bangunan servis (bangunan M5) sebagai fungsi penunjang seperti kamar mandi dan dapur yang terletak terpisah dengan bangunan induk, yang dihubungkan dengan atap dan gallery.
Performa bangunan M4 lebih menunjukkan bangunan relatif lebih tua dari bangunan M3 meski bangunan ini berhimpitan. Bangunan M4 dibangun pada masa ornamnetasi pada bangunan masih dianggap penting, mengingat bangunan ini diperuntukkan bagi perwira dengan pangkat tertinggi. Hal ini dapat dilihat pada hiasan kayu semacam lisplang, hiasan pada pilar-pilar teras yang terbuat dari besi dan hiasan pada ujung dinding bagian depan.
Pada bangunan M3 menunjukkan ornamentasi pada bangunan sudah tidak menjadi hal yang pentig dimana fungsi bangunan lebih ditonjolkan dibandingkan dengan hal-hal yang tidak fungsional. Bentukan eksterior dari kedua bangunan mulai mengadaptasi dari bentuk arsitektur lokal (Yogyakarta), dimana terdapat ruang-ruang terbuka seperti teras depan dan teras belakang. Karakteristik arsitektur Belanda pada bangunan masih terlihat pada bentukan pintu dan jendela.