Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan Kadipaten Pakualaman merupakan situs peradaban Mataram yang masih eksis hingga hari ini. Salah satu bentuk peradaban yang masih dilestarikan adalah keberadaan bregada kraton. Kasultanan memiliki sepuluh bregada yakni Wirobrojo, Patangpuluh, Jogokaryo, Prawirotomo, Ketanggung, Mantrijeron, Bugis, Dhaheng, Nyutro dan Surokarso. Sementara Kadipaten memiliki dua yaitu bregada Lombok Abang dan Plangkir. Pada jamannya dulu mereka adalah nama-nama kesatuan prajurit militer Kraton. Namun kini mereka adalah asset budaya yang selalu hadir saat upacara dan hajatan resmi Kraton. Keberadaan bregada kraton rupanya menarik minat masyarakat. Saat ini banyak kelompok/komunitas masyarakat ikut membentuk bregada rakyat. Mereka mendesain kostum dan asesoris layaknya prajurit Kraton. Mereka kerap ikut dalam pentas budaya atau atraksi wisata. Nama-nama bregada rakyat tidak kalah hebat dari Kraton yakni Antara lain Bregada Wirobekel, Ngeksigondo Kutho Gedhe, Banguntapan, Ganggeng Samodra, Srikandi Mataram dan lain sebagainya. Di Kabupaten Sleman dan Bantul bahkan setiap kecamatan memiliki bregada rakyat. Mereka tampil saat upacara-upacara adat di desa seperti merti desa. Sebagai bentuk rasa cinta budaya sekaligus upaya pelestarian peradaban Mataram, Manajemen XT Square bekerjasama dengan Kampayo XT, De’Mata, KABARE magazine menyelenggarakan Festival Bregada Rakyat. Acara dilaksanakan pada hari Minggu, 19 Januari 2014 mengambil lokasi start di halaman Parkir Abubakar Ali menuju finish di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta.
FESTIVAL BREGADA RAKYAT
- Post author:itaratnasari
- Post published:January 30, 2014
- Post category:Berita