Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta menyediakan Ruang Pubik bagi siapapun yang ingin melakukan suatu kegiatan dan pertunjukan untuk mengekspresikan karya. Ruang Publik pada Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta berlokasi di halaman depan museum, tepatnya sebelum memasuki pintu gerbang utama Benteng Vredeburg. Awalnya, area ini merupakan area parkir yang kemudian dialihfungsikan sebagai Ruang Publik pada awal tahun 2020 ini.
Jum’at, 11 September 2020 kemarin, Institut Musik Jalanan melakukan kegiatan “Ngamen di Museum”. Ngamen di Museum merupakan kelanjutan dari program yang diprakarsai oleh Institut Musik Jalanan bersama Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Program ini memberi ruang untuk musisi-musisi jalanan untuk berekspresi dan mencari nafkah. Institut Musik Jalanan adalah inisiator “sawer” dan ngamen online pertama di Asia Tenggara dan ketiga di dunia. Para musisi membawakan lagu-lagu dangdut, lagu daerah, dan lagu lokal lainnya. Selain para musisi ada juga seorang penari perempuan yang turut berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Kegiatan Ngamen di Museum dilakukan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku pada Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta. Sebelum masuk, dilakukan pengecekan suhu badan dan wajib mencuci tangan. Para musisi diwajibkan untuk menggunakan masker dan menjaga jarak. Area Ruang Publik yang luas juga memudahkan para musisi dan pengunjung untuk menjaga jarak. Untuk mendukung kegiatan ngamen di museum, Institut Musik Jalanan memberi inovasi baru bagi siapapun yang ingin mengapresiasi kegiatan ngamen di museum dengan memperhatikan protokol yaitu “sawer nontunai” atau cashless dengan menggunakan QR code.