Pembukaan Pekan Pendidikan Jogja dalam rangka peringatan Hari Pendidikan Nasional 2019 berlangsung meriah pada sore hari 1 Mei 2019 di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta. Dengan konsep melibatkan seluruh elemen pendidikan dan 11 UPT Kemendikbud DIY, gebyar hardiknas 2019 mengadirkan suasana berbeda dari yang lain.
Diawali dengan sambutan parade drumband pelajar SD sebanyak 5 kelompok yang masing-masing kelompok melibatkan 50 anak. Goresan pembatik oleh 125 siswa serta 10 siswa melukis berjajar di kanan kiri disepanjang halaman dalam Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta hingga ke panggung utama.
Tentunya Bapak Muhadjir Effendy selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang hadir meresmikan kegiatan yang berlangsung dari tanggal 1-4 Mei 2019 mengapresiasi penyambutan anak-anak didik ini dengan menabuh riuh drum, dilanjutkan dengan menandatangani selembar kain batik dengan menggunakan canting serta menggoreskan cat air pada sebuah lukisan anak bangsa.
Serangkaian kegiatan pembukaan Pekan Pendidikan Jogja 2019 dengan tema “Menguatkan Pendidikan dan Memajukan Kebudayaan” ini yang diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan disaksikan oleh segenap tamu undangan diantaranya GKR. Hemas, Inspektur Jenderal Kemendikbud, para Kepala UPT Kemendikbud, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY, dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota se-DIY serta para Rektor dan tamu undangan lainnya.
Pelepasan Jemparing oleh Bapak Mendikbud menandai telah resminya dibuka Pekan Pendidikan Jogja 2019. Yang sebelumnya diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya tiga stansa, laporan panitia, sambutan Kepala Disdikpora DIY, pembacaan Filosofi Nilai-nilai Pendidikan Ki Hadjar Dewantara, Sambutan oleh GKR. Hemas, Arahan oleh Mendikbud dan penandatanganan Deklarasi Penguatan Pendidikan Karakter oleh seluruh UPT Kemdikbud se-DIY.
GKR. Hemas sangat membanggakan dengan diselenggarakannya Pekan Pendidikan di kota Yogyakarta betul-betul bisa mewarnai kota Yogyakarta sebagai kota Pendidikan, melalui Pekan Pendidikan Jogja kita bisa memberikan ruang bagi siswa Yogyakarta untuk mengapresiasi seni dan budaya dalam rangka melestarikan budaya bangsa dan kearifan lokal. Selain kota Yogyakarta juga sebagai tempat lahirnya Ki Hadjar Dewantara dan Yogyakarta sebagai kota pelajar dimana pembangunan karakter bangsa dimulai, dalam Pekan Pendidikan Jogja ini merupakan kegiatan yang melibatkan semua elemen pendidikan yang sangat membanggakan dimana bisa menjadi ajang anak-anak berprestasi, sebagai ajang anak-anak bermain selain keluarga, masyarakat sekolahan yang mendukung anak-anak berprestasi, berbudaya serta berwawasan global.
“Kegiatan ini mendukung pencapaian Deklarasi Pendopo pada 2 Mei 2018 yang isinya konsep pendidikan harus mengembalikan kodrat sang anak pada dunianya yaitu dunia bermain. Yang artinya segala sesuatu yang berkaitan dengan pendidikan anak harus sesuai dunianya menyenangkan. Tidak hanya ruang sekolah, tetapi ruang keluarga, ruang publik persis seperti konsep Trisentra Pendidikan Ki Hadjar Dewantara. Deklarasi ini juga mengenai pentingnya kearifan lokal terutama paduan antara pelajaran dengan permainan dolanan anak lokal yang menjaga watak asli anak sesuai keluhuran budaya bangsa sendiri” pungkas beliau.
Sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ” Yogyakarta sangat istimewa sesuai dengan namanya Daerah Istimewa Yogyakarta, kota ini pernah menjadi ibu kota negara Republik Indonesia dan tempat lahir tokoh-tokoh besar yang menentukan dan mewarnai arah perjalanan bangsa Indonesia. Salah satunya diantaranya adalah yang kita muliakan Ki Hadjar Dewantara, besarnya pengaruh kharisma beliau sehingga pemerintah telah menetapkan pada tanggal kelahiran beliau sebagai hari Pendidikan Nasional artinya selain beliau sebagai tokoh Pahlawan Nasional beliau juga Bapak Pendidikan Nasional Republik Indonesia”.