You are currently viewing Suharja Kembali, Siap Memimpin Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Menuju Lebih Baik

Suharja Kembali, Siap Memimpin Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Menuju Lebih Baik

21 Januari 2019, Aktivitas kegiatan Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta belum banyak dilakukan sampai dengan minggu ketiga awal tahun ini, tetapi untuk kegiatan yang tidak berdana dan lebih besifat pemeliharaan rutin sudah dilakukan sejak awal bulan Januari lalu.

Hari Senin, mengawali semangat kerja di Tahun 2019 Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta tengah berbahagia karena memiliki Kepala Museum baru. Beliau tidak lain merupakan mantan Kepala Tata Usaha Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta yang tiga tahun lalu meninggalkan Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta saat harus mengemban tugas sebagai kepala Museum Kepresidenan Balai Kirti Bogor. Sebelum kembali ke Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, Drs. Suharja sempat menjabat selaku Kasubdit Sejarah Nasional Jakarta selama 1 tahun 5 Bulan.

Kehadirannya dihari pertama berkantor di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta seolah menanti pulang saudara kandung. Sambutan hangat dari keluarga besar Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta untuk pimpinan baru yang mengawali karir sebagai PNS di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta sejak tahun 1993  melalui pembinaan pegawai yang dilakukan di ruang audiovisual gedung F Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta. Meskipun secara formal serah terima jabatan baru akan dilakukan empat hari lagi, tetapi pagi ini Drs. Suharja selaku Kepala Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta definitive bersama Dra. Zaimul Azzah, M.Hum selaku Plt. Kepala Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta bersama-sama memimpin pembinaan pegawai perdana di Tahun 2019 ini.

Serangkaian acara meliputi pembinaan pegawai, dilanjutkan dengan penyambutan Kepala Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta yang baru dan diakhiri dengan penyerahan SK kenaikan pangkat 19 pegawai museum.

Disampaikan oleh Zaimul mengenai beberapa “PR” yang masih menjadi permasalahan yaitu keberadaan pedagang kaki lima yang berjualan di area depan halaman museum yang sangat susah disterilkan, jumlah pengunjung museum dan upaya pembenahan museum untuk menaikkan daya tarik wisatawan. Hal tersebut disambut ketersediaan Suharja yang lebih akrab disapa Pak Harjo bersama rekan-rekan pengelola museum yang kedepannya akan bekerja secara ikhlas, tuntas dan cerdas agar tugas dapat dijalankan dengan baik.