You are currently viewing Kunjungan Beberapa Generasi Dosen UNNES ke Vredeburg

Kunjungan Beberapa Generasi Dosen UNNES ke Vredeburg

Yogyakarta, Selasa (20/2/2018) seolah tak pernah sepi pengunjung Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta. Grafik data pengunjung menunjukkan selalu mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2017 Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta berhasil meningkatkan angka kunjung museum sebanyak 6.784 dari tahun 2016 lalu menjadi 455.329. Mengawali tahun 2018 jumlah data pengunjung museum sebesar 35.994 terhitung per 31 Januari 2018.

Upaya pengelola Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta dalam menarik minat kunjung museum terus ditingkatkan, melalui beragam kegiatan yang penuh inovasi dan kreatif. Terdapat tiga kegiatan unggulan yang rutin dilaksanakan Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta diantaranya Pameran peringatan Serangan Umum 1 Maret 1949, Perjuangan Expo sebagai peringatan Hari Kebangkitan Nasional dan Vredeburg Fair bertepatan dengan Hari Museum Indonesia. Dan tentunya masih ada sekitar 70 kegiatan lain dalam upaya pelestarian dan pemanfaatan koleksi museum.

Museum sebagai pusat pelestarian nilai sejarah dan perjuangan menuju terbentuknya masyarakat Indonesia yang berkarakter merupakan visi Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta. Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta sebagai tempat pelestarian benda dan nilai sejarah perjuangan bangsa Indonesia merupakan tempat yang tepat untuk dikunjungi dalam membantu pembentukan masyarakat yang berkarakter. Dengan mencontoh “teladan” para pahlawan pejuang Negara Kesatuan Republik Indonesia dan sejarahnya yang tertuang pada setiap tata pameran Diorama I-Diorama IV.

Pagi ini contoh generasi manusia berkarakter hadir berkunjung ke Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta. Dari beberapa generasi rombongan dosen Universitas Negeri Semarang (UNNES) mengunjungi Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta. Keseruannya yang tak kalah dengan anak-anak muda zaman now.

Tidak disangka dari generasi pertama hingga yang teranyar dari UNNES menyempatkan bisa hadir, Seorang dosen yang telah berusia 68 tahun Drs Tarsis Tarmudji MM dengan masa kerjanya mengajar di Jurusan Akuntansi selama 42 tahun dan sejak tahun 2015 diangkat menjadi dosen luar biasa setelah purna tugasnya. Dilanjutkan oleh anak didiknya Subowo dan Asrori yang juga menjadi dosen pada jurusan yang sama selama 32 tahun. Fahrur Rozi yang sekarang menjadi Ketua Jurusan Akuntansi UNNES merupakan anak didik dari Asrori dan telah mengajar selama 29 tahun. Tidak berhenti tiga generasi, masih berlanjut anak didik Fahrur yang menjadi dosen di jurusan yang sama berikutnya M. Hafid yang telah mengajar selama 19 tahun. Dan turut hadir estafet generasi pengajar yang merupakan murid M. Hafid adalah Kiswanto dengan masa kerja 10 tahun.

Sedikit cerita dari senior dosen Jurusan Akuntansi yang masih tampah bugar dan masih bisa menyetir mobil sendiri “Anak saya Trisni Suryarini juga mengajar di Jurusan Akuntansi UNNES, lucunya dia dipertemukan dengan dosen Indah Fajarini yang mempunyai 8 digit NIP sama, artinya mereka mempunyai tanggal lahir, bulan, dan tahun yang sama dan bertemunya di kampus ini yang sebelumnya tidak saling kenal”.

Tampak foto bersama jajaran dosen Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Semarang dari generasi ke generasi.