Diorama II Menampilkan adegan peristiwa sejarah sejak Proklamasi Kemerdekaan RI tahun 1945 sampai dengan meletusnya Agresi Militer Belanda I tahun 1947. Salah satu adegan dome keduabelas pada Diorama II adalah adegan Para pemuda pelajar sedang aktif latihan kemiliteran pada masa revolusi fisik yang Berlangsung di Lapangan Bumijo (depan SMU 17 I Yogyakarta, sekarang) pada tahun 1946.
Dalam rangka mempertahankan kemerdekaan para pelajar tidak ketinggalan. Mereka membentuk organisasi-organisasi pelajar yang berorientasi kepada perjuangan baik bersenjata maupun tidak. Seperti di Bandung di bentuk Persatuan Pemuda Pelajar Indonesia (PPPI) yang kemudian menjadi Pemuda Republik Indonesia. Di Surabaya dibentuk Angkatan Muda Surabaya, di Aceh dibentuk Barisan Pemuda Indonesia, dan sebagainya.
Di Yogyakarta para pemuda dan pelajar menceburkan diri dalam kancah perjuangan dengan bergabung pada GAPI (Gabungan Pemuda Indonesia), MOBPEL (Mobilisasi Pelajar), IPI (Ikatan Pelajar Indonesia), dan TP (Tentara Pelajar). Pembentukan TP Yogyakarta diawali dengan dibentuknya IPI Yogyakarta, setelah pengurus IPI Pusat pindah ke Yogyakarta tahun 1946 antara lain Tatang Mahmud, Warismi dan Busono Wibowo. Di Yogyakarta dibentuk IPI Pertahanan yang diprakarsai oleh Martono (Mantan Mentri Transmigrasi), Soetomo Honggowongso, Moh. Said dan Abdul Gafar serta Warsito.
Di markas IPI Pertahanan sering berkumpul pasukan pelajar dari daerah lain. Dari hasil musyawarah maka pasukan yang ada di Jawa Tengah, terbentuklah batalyon TP di Jawa Tengah. Yaitu Batalyon 100 Solo dibawah pimpinan Prakoso / Achmadi, Batalyon 200 Salatiga pimpinan Marwoto serta Batalyon 300 Yogyakartarta dibawah pimpinan Martono. Dan batalyon 500 Banjarnegara dan Pekalongan. Pembentukan IPI Pertahanan diresmikan pada tanggal 17 Juli 1946 di halaman asrama TKR Pingit Yogyakarta oleh Jenderal Mayor Mustopo atas nama Menteri Pertahanan RI.
Adanya reorganisasi dan rasionalisasi dalam APRI sebagai realisasi penetapan Presiden Nomor 14 tahun 1948 tanggal 14 Mei 1948, maka dibentuklah brigade tentara pelajar yang langsung berada di bawah pimpinan Panglima Besar Angkatan Perang RI Jenderal Soedirman. Pelaksanaan pembentukan divisi dan brigade tersebut diatur dalam Keputusan Menteri Pertahanan RI nomor A/58/48 tanggal 20 Oktober 1948. Panglima MBKD (Markas Besar Komando Djawa), Kolonel A.H. Nasution menunjuk Mayor Sudarto sebagai komandan Brigade XVII/TNI (TP mendapat urutan brigade yang ke XVII). Mayor Sudarto pangkatnya kemudian dinaikkan dari Mayor menjadi Letnan Kolonel. Brigade ini diresmikan pada tanggal 17 November 1948 di Kepatihan Yogyakarta. Kemudian kesatuan itu segera tersebar ke seluruh Jawa, dan tanggal 17 November 1948 secara resmi menjadi tanggal berdirinya brigade XVII Detasemen III.