Rabu (12-7-2017), Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI) komisariat Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah menyelenggarakan Diskusi Ilmiah Arkeologi. Bertempat di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta dengan mengundang sekitar 100 peserta diskusi anggota IAAI dari BPCB DIY, BPCB Jawa Tengah, Balai Arkeologi Yogyakarta, Museum Benteng Vredeburg, Balai Konservasi Borobudur, Staf Pengajar (Dosen ) Fakultas Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya UGM, mahasiswa Arkeologi UGM, dan beberapa tamu undangan.
Diskusi sehari ini mengambil tema “Pengembangan Arkeologi Kemaritiman”, pada kesempatan ini dimanfaatkan untuk pemilihan ketua dan sekretaris IAAI Komda DIY-Jateng periode 2017-2020.
Diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya seluruh peserta diskusi, dilanjutkan laporan Ketua Panitia oleh Drs. Gunadi K, M.Hum, sambutan Ketua Komda DIY-Jateng Drs. Wahyu Indrasana dan sambutan Kepala Dinas Kebudayaan DIY sekaligus membuka acara kegiatan.
Pada sesi pertama diskusi dengan tema “Pengembangan Arkeologi Kemaritiman” ini para pemakalah memaparkan materinya. Surya Helmi dengan batasan materi Arkeologi Bawah Air di Indonesia, Pengelolaan yang Masih Setengah Hati ; Widya Nayati dengan batasan materi Arkeologi Maritim, Belajar dari Kapal Tenggelam dan Lainnya; Gunadi K dengan batasan materi Nenek Moyangku Orang Pelaut, Menengok Kejayaan Kemaritiman Indonesia Masa Lampau; dan Yudi Suhartono dengan batasan materi Rekonstruksi Kehidupan Maritim pada Masa Mataram Kuno Berdasarkan Data Relief Candi Borobudur.
Sesi kedua diskusi menghadirkan pemakalah hery Priswanto dengan batasan materi Informasi Terbaru Hasil Penelitian Arkeologi maritime di Pulau bawean Gresik jawa Timur; Nurhadi Rangkuti dengan batasan materi Teluk Cengal Lokasi Bandar Sriwijaya?; M. Junawan dengan batasan materi Pemanfaatan Cagar Budaya bawah Air (Potensi dan Kemungkinannya); dan Liliek Agung Handoko, Yudi Suhartono, Arif Gunawan menyampaikan materi Konservasi Keramik bawah Air.