Yogyakarta, Keberadaan dan peran museum saat ini sudah mulai bergeser. Dulu museum difungsikan sebagai tempat penyimpanan barang antic saja, namun saat ini sudah mulai menjadi tempat preservasi, penelitian dan komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan misi edukasi sekaligus rekreasi kepada masyarakat.
Selama tahun 2016, jumlah kunjungan wisatawan ke museum utamanya di wilayah DIY mencapai 2.927.862 pengunjung. Besarnya jumlah kunjungan tersebut dapat menjadi ukuran bahwa museum saat ini mampu menarik minat masyarakat untuk datang berkunjung. Sebaran museum di DIY yang beragam tentunya menjadi nilai tambah dan menjadi ciri keistimewaan bagi Jogja.
Keberagaman dan keberadaan museum dengan berbagai temanya merupakan salah satu keistimewaan bagi Jogja. Keistimewaan tersebut harapannya tidak hanya untuk masyarakat Jogja saja melainkan mampu dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta BARAHMUS Yogyakarta menyelenggarakan Pameran Bersama Museum 2017. Pameran dengan tema “Museum Jogja Istimewa untuk Indonesia” dilaksanakan pada 17-21 Mei 2017 di Jogja City Mall (JCM) Jalan Magelang KM. 6 No.18 Yogyakarta. Terdiri dari 60 stand dari 40 museum yang ada di Yogyakarta dan beberapa museum dari seluruh Indonesia.
Adapun tujuan kegiatan ini sebagai bentuk sosialisasi public tentang potensi-potensi museum yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Indonesia; memperkenalkan museum sebagai salah satu media pembelajaran, sumber ilmu penetahuan serta daya tarik wisata; dan mengubah image museum sebagai tempat yang menyenangkan dan dapat memberikan inspirasi ataupun informasi kepada pengunjungnya.
Pada kesempatan ini Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta dan Museum Perjuangan Yogyakarta tergabung dengan museum-museum lain ikut serta mengisi pameran bersama. Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta memamerkan koleksi baju dan patung dada Ki Hajar Dewantara, dokumen dr. Soetomo serta patung dada dr. Soetomo. Tema materi diambil berkaitan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional dan Hari Kebangkitan Nasional.
Pameran diresmikan oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dan didampingi oleh Kepala Dinas Kebudayaan DIY serta Ketua Asosiasi Museum Indonesia. Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid juga menghadiri acara pembukaan pameran bersama museum. Sejenak setelah diresmikan para tamu undangan diajak berkeliling mengunjungi seluruh stand pameran.