Yogyakarta. Dalam rangka Memperingati peristiwa bersejarah Serangan Umum (SO) 1 Maret 1949, Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta menggelar pameran temporer berjudul “Potret Yogyakarta Kota Perjuangan-Menggali semangat kejuangan Yogyakarta untuk menyongsong masa depan bangsa”.
Dra Zaimul Azzah, M.Hum selaku Kepala Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta mengatakan, maksud dan tujuan pameran temporer ini selain memperingatan peristiwa SO 1 Maret 1949, juga sosialisasi informasi benda-benda bersejarah terkait peranan Yogyakarta sebagai kota perjuangan, kepada masyarakat luas, terutama pelajar dan diharapkan melalui pameran ini meningkatkan rasa cinta tanah air para generasi muda penerus bangsa.
Pameran ini dibuka dan diresmikan oleh Wakil Gubernur DIY Pakualam X. Dalam sambutan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X yang dibacakan oleh Pakualam X menyampaikan “Hari ini tidak akan ada tanpa hari kemarin, dan hari esok tidak akan ada tanpa melalui hari ini. Begitulah sejarah tak pernah usai dan tak berujung sepanjang hidup manusia. Sejarah tanpa manusia adalah bohong dan manusia tanpa sejarah adalah kemustahilan. Karena itulah sejarah selalu membahas kehidupan manusia dimanapun ia berada. Untuk itu generasi masa kini harus mampu memahami dan belajar dari pengalaman sejarah. Dengan memahami pentingnya belajar dari pengalaman sejarah, diharapkan pijakan untuk membangun masa kini dan masa depan menjadi terarah. Salah satu media pembelajaran dalam pendidikan sejarah yang terpenting adalah dengan diselenggarakannya pameran seperti ini. Melalui pameran ini diharapkan pendidikan sejarah tentang Jogjakarta sebagai kota Perjuangan dalam rangka menanamkan kesadaran sejarah kepada generasi muda dapat tercapai.”
Potong Buntal oleh Pakualam X beserta Danrem 072/PMK Brigjen TNI Fajar Setyawan dan membunyikan Gaug oleh Kapolda DIY Brigjen Pol Ahmad Dofiri secara simbolis sebagai tanda telah resmi dibukanya pameran selama lima hari tanggal 1-5 Maret 2017 di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta. Selama pameran berlangsung pengunjung tidak dipungut tiket masuk museum.
Pameran ini dilaksanakan atas kerjasama dengan museum sejarah di Yogyakarta dan komunitas museum, yaitu diantaranya Museum Monumen Jogja Kembali, Museum TNI Pusat AD Dharma Wiratama, Museum Sasmitaloka Pangsar Sudirman, Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala, Komunitas Jogja 1945, dan Paguyuban Wehrkreise III Yogyakarta dengan Materi pameran terdiri benda-benda bernilai informasi kesejarahan, baik benda asli (realia), tiruan (replika), miniatur dan reproduksi.