Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta dalam rangka memperingati 66 tahun Serangan Oemoem 1 Maret bekerjasama dengan komunitas Djogjakarta 1945 mengadakan pameran temporer dengan tema “Pena dan Senjata”. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 1-5 Maret 2015 dilaksanakan di area Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta. Pameran berupaya menghadirkan kembali romantika peristiwa Serangan Oemoem 1 Maret 1949. Berbagai informasi dan koleksi terkait Serangan Oemoem 1 Maret 1949 disajikan dalam pameran yang didukung oleh komunitas dan museum di Yogyakarta, antara lain Paguyuban Wehkreise (PWK) III, Museum Dharma Wiratama TNI AD, Museum Dirgantara TNI AU, Museum Sasmitaloka Pangsar Jend. Soedirman, Museum Monumen Jogja Kembali, dan HVB Bandung.
Serangkaian acara pendukung digelar di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, diantaranya : Temu Tokoh dengan tema “Mengenal Lebih Dekat Dengan Pelaku Serangan Oemoem 1 Maret” digelar dengan pembicara Julianto Ibrahim, SS., M.Hum (UGM), Letkol. Caj. Drs. Suhasno Hari (TNI AD) dan Samdhi (pelaku peristiwa Serangan Oemoem 1 Maret 1949). Malam tirakatan dan pemutaran film diadakan pada Sabtu (28/02/2015) oleh SWK III dan Kesbang Kota Yogyakarta di pelataran Monumen SO 1 Maret. Pada Minggu (1/03/2015) acara pameran dibuka oleh Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti. Dilanjutkan dengan long march Jeep Willys menuju Taman Makam Pahlawan Kusumanegara. Acara tersebut juga dimeriahkan oleh band-band dari Jogja. Pada Rabu (4/03/2015) digelar talkshow “Pentingkah Belajar Sejarah” dengan pembicara Letkol. Inf. Eko Ismadi (Disjarahad Bandung) dan H. Muhammad Jazir A. Sp (Djogjakarta 1945).
Acara ini gratis dan terbuka untuk umum, tanggal 1-5 Maret 2015 mulai pukul 08.00-16.00. Diharapkan kegiatan ini mampu meningkatkan kesadaran sejarah di kalangan generasi penerus bangsa. Sehingga di dalam diri generasi muda Indonesia terbentuk kesadaran tentang nilai kejuangan bangsa serta menjadikannya sebagai pondasi dalam menghadapi tantangan jaman.