“Selamat datang di diorama 2 Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, mantan gedung barak perwira!”

Perumahan Perwira Utara I   Denah-MBVY

Pak Pandu mempersilahkan pengunjung dengan ramah ke dalam bangunan diorama dua. Selalu dengan senyum yang sama dan diposisi yang sama, patung pak pandu menjadi ikon pada benteng vredeburg. Posisi patung yang berada di depan diorama dua dan pintu masuk diorama dua yang terihat cukup jelas dari gerbang barat, banyak pengunjung yang langsung menuju bangunan diorama dua. Selasar yang cukup panjang pada bangunan juga menjadi tujuan istirahat pengunjung rombongan.

Selasar yang cukup panjang menggambarkan tampak luar bahwa bangunan ini cukup besar untuk menampung jumlah penghuninya. Fungsionalitas pada bangunan lebih ditonjolkan pada bangunan yang diduga dibangun relatif lebih muda dari bangunan sebelumnya. Ornamentasi pada bangunan juga terlihat hampir tidak ada, satu-satunya yang dapat diamati adanya ornamen pada kepala pintu yang bisa dikategorikan termasuk ornamen sederhana.

Bangunan diorama 2 (gedung M1.M2) memiliki luas 705,2 m² dengan bentukan dasar persegi panjang. Memiliki tinggi atap yang lebih tinggi dari dinding bangunannya, hal ini menyesuaikan dengan bentangan yang cukup lebar yaitu 14.43 m². Dengan bentuk bangunan persegi yang cukup efisien dan luas yang cukup besar, bangunan M1. M2 pada masa awal masa pembangunannya difungsikan sebagai tempat tinggal para pewira Benteng Vredeburg.

Bangunan ini secara struktural pada dasarnya terbentuk dari dua bangunan yang disatukan, hal ini juga dapat dilihat dari bentukan dan struktur atap yang berbeda. Menurut hasil penelitian, ditemukan pola ruang pada gedung sebelum perubahan menjadi fungsi diorama 2 yang memperlihatkan bahwa pada bangunan ini terdapat 2 bagian, yang masing-masing ditandai dengan nama bangunan M1 dan M2. Pada bagian M1, pola ruang yang ditemukan menunjukkan terdapat 2 unit  yang terdiri dari ruang lapang dan teras depan belakang, dan 2 buah ruang utama, dan selasar penghubung antar teras. Sehingga dapat disimpulkan bahwa fungsi sebelumnya sebagai tempat tinggal perwira melihat dari pola ruang dan bentukan yang representatif. Perkembangan fungsi selanjutnya pada masa dipergunakan oleh instansi militer, digunakan sebagai tempat tinggal prajurit yang telah berkeluarga.

Sedangkan pada bangunan M2, bangunan pada awal pembangunan diduga sebagai mess/tempat tinggal para perwira seperti fungsi pada bangunan M1, sedangkan pada perkembangannya, ruang-ruang lapang ditambah beberapa ruang dan fasilitas sehingga bangunan berfungsi sebagai rumah komandan dan rumah para perwira tinggi di benteng.  Pada saat ini, bangunan M1 dan M2 digunakan sebagai diorama 2.