Soeharto dan Posyandu

Bogor (7/5) Pada tahun 1984 pemerintahan Presiden Soeharto memperkenalkan Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), yaitu pengembangan kesehatan anak mulai dari penimbangan badan dan mengatasi kekurangan gizi. Posyandu mempunyai lima program, yaitu Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), keluarga berencana (KB), Gizi, penaggulangan diare, dan imunisasi. selain itu Posyandu dalam perkembangannya juga dimanfaatkan untuk pelayanan ibu hamil, lansia, dan promosi dan distribusi vitamin a, garam yodium, dan suplemen gizi lainnya.

Posyandu menjadi garda terdepan dalam upaya penyebaran wabah penyakit, khususnya pada ibu dan anak. Sehingga Departemen Kesehatan kala itu menjadikan posyandu sebagai upaya pengendalian dan pencegahan berbagai penyakit di masyarakat dengan imunisasi dan sosialisasi. Posyandu juga berperan memberikan vaksin dan makanan suplemen kepada bayi dan anak-anak. Posyandu juga menjadi deteksi dini terhadap kasus-kasus kekurangan gizi pada bayi dan anak-anak.

Posyandu yang digagas Presiden Soeharto ini sangatberhasil menurunkan kematian ibu ketika melahirkan pada tahun1990 per 100.000 menjadi 228 per 100.000 pada tahun 2007. kematian bayi dari 69 per 100.000 tahun 1993 menjadi 44 per 100.000 tahun 2007. Prestasi ini dicontoh negara Honduras dengan mengadopsi program Posyandu dan mengembangknya bahkan lebih baik dari Indonesia pada saat ini.