PROFIL 6 PRESIDEN. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

Bogor (21/9) Susilo Bambang Yudhoyono atau yang lebih dikenal dengan sebutan SBY, lahir di Arjosari Tremas Pacitan, Jawa Timur pada tanggal 9 September 1949. Karir politik SBY dimulai pada tahun 2000, yang ketika itu ditunjuk sebagai Menteri Pertambangan dan Energi selama masa pemerintahan Presiden KH Abdurrahman Wahid. Tak lama kemudian, SBY harus meninggalkan posisinya sebagai Mentamben karena Gus Dur memintanya menjabat Menkopolsoskam. Pada masa pemerintahan Megawati sebagai presiden, beliau pada tanggal 10 Agustus 2001, dilantik menjadi Menko Polkam dalam Kabinet Gotong-Royong, tetapi pada tanggal 11 Maret 2004, SBY memilih untuk mengundurkan diri dari jabatan Menko Polkam. Langkah pengunduran diri ini membuatnya lebih leluasa menjalankan hak politik yang akan mengantarkannya ke kursi puncak kepemimpinan nasional.

Cluster Susilo Bambang Yudhoyono

SBY dicatat sebagai Presiden Indonesia keenam terpilih pertama pilihan rakyat dalam dua periode. Periode pertama SBY terpilih bersama Wakil Presiden Muhammad Yusuf Kalla mulai Oktober 2004 hingga Oktober 2009. Pada periode kedua SBY terpilih kembali sebagai presiden dengan wakil presiden Budiono mulai Oktober 2009 sampai Oktober 2014.

Selama 10 tahun pemerintahan SBY berhasil menaikkan pertumbuhan ekonomi menjadi 5,5%. perekonomian Indonesia tersebut dinilai tumbuh cukup signifikan oleh banyak kalangan. Hal itu dibuktikan dari sendi-sendi perekonomian nasional yang tetap stabil. Padahal, banyak negara-negara maju di Amerika Serikat dan sejumlah negara di Eropa mengalami krisis ekonomi. Utang negara telah berada dalam situasi yang jauh lebih aman dengan rasio utang 23 persen terhadap PDB. Pendapatan per kapita rakyat Indonesia meningkat hampir 3,5 kali lipat dari sekitar Rp 10,5 juta pada 2004 menjadi sekitar Rp 36,6 juta pada 2013. Di kancah internasional, dalam       10 tahun pemerintahannya, SBY berhasil mengembangkan 9 strategic partnership dan          7 comprehensive partnership. Juga kerja sama peningkatan misi perdamaian dunia secara signifikan dengan mengirimkan pasukan Garuda. Kini Indonesia berada di urutan 17 dalam kontribusi perdamaian dunia.

Dalam era media sosial seperti saat ini, dimana gadget sudah menjadi kebutuhan sosial masyarakat Indonesia, SBY pun menggunakan teknologi tersebut untuk mendukung pelayanan kepada masyarakat, dengan dibuatnya layanan SMS presiden serta akun media sosial Twitter. Media soial tersebut dibuat dan dijalankan untuk mengetahui inspirasi, keluhan, dan kritik dari masayarakat. Melalui media sosial, Presiden juga bisa memantau apakah masyarakat mendukung atau tidak terhadap suatu kebijakan. (Doni Fitra)