Koleksi Presiden Abdurrahman Wahid

Kaca Mata Gus Dur

Bogor (17/6) Pemikiran Gus Dur termasuk yang melampaui jamannya kala itu dan itu yang terbukti saat ini. Setidaknya terdapat tiga hal yang menjadi terobosan Gus Dur. Pertama adalah Keberanian Gus Dur dalam mengangkat isu minoritas ke permukaan menjadikannya dekat dan disegani hampir oleh setiap kalangan dan lintas golongan. Gus Dur mencabut Inpres No. 14 Tahun 1967 yang mengatur tentang Agama, Kepercayaan, dan Adat Istiadat China dengan mengeluarkan Keputusan Presiden No. 6 Tahun 2000 sehingga perayaan Imlek dapat dilakukan secara terbuka. Meskipun demikian, diskrimasi terhadap etnis tionghoa tidak hilang begitu saja. Namun, Gus Dur secara terang-terangan membela dan mengajak etnis minoritas untuk berjuang membela hak-haknya.

Langkah Selanjutnya adalah penunjukan Marsekal TNI AL Widodo AS sebagai Panglima TNI, posisi yang selama ini dipegang oleh Angkatan Darat. Selain itu juga dibentuknya Departemen Ekplorasi Laut yang merupakan cikal bakal dari Kementerian Perikanan dan Kelautan saat ini. Gus Dur membuka babak baru dan mengembalikan kesadaran bersama bahwa, ada sesuatu yang selama ini terlupakan oleh bangsa Indonesia sebagai bangsa dengan dua pertiga wilayahnya adalah perairan. Di samping itu, Gus Dur juga mengesahkan banyak peraturan yang mendukung pengelolaan kelautan.

Kemudian yang terakhir adalah keberanian beliau mendobrak nilai-nilai kesakralan seorang presiden dan lingkungannya. Gus Dur dipandang sebagai pemimpin yang populis, hal yang saat ini menjadi tren global dalam memilih seorang presiden. Gus Dur hadir sebagai pemimpin yang kharismatik dengan menghubungkan dan membawa kehendak sosial di masyarakat, tampil apa adanya, dan humanis.

Keberadaan Cluster Abdurrahman Wahid bagi kalangan minoritas menjadi icon tersendiri dan jadi tujuan untuk berfoto. Koleksi kali ini yang disajikan adalah Kacamata Gus Dur. Kacamata presiden Abdurrahman Wahid berbentuk bulat oval dengan frame logam dengan merk A-Zin 22 KGP.