BUKU PRESIDENT THE REPUBLIC OF INDONESIA 1945–2014

Buku Presiden Republik Indonesia 1945-2014

Bogor (20/12) Ketika perjalanan demokrasi Indonesia dibandingkan dengan negara-negara lain yang mengalami tuntutan pergantian kepemimpinan di luar keharusan konstitusional, kesan apakah yang didapatkan kalau bukan keterharuan dan penghargaan pada sikap para pemimpin bangsa? Betapapun keras niat mereka bertahan dan melanjutkan kekuasaan, tetapi ketika penentangan dirasa cukup keras dan cukup luas, maka di waktu itu pula pangkat dan kekuasaan menjadi tak berarti apa-apa. Keamanan anak-bangsa dan ketenteraman tanah air merupakan segala-galanya. Mereka pun dengan ikhlas mengundurkan diri. Patriotisme bukankah hal yang bisa ditawar-tawar. Kecintaan tanah air dan bangsa merupakan segala-galanya. Itulah nilai-nilai demokrasi yang diberikan oleh para Presiden Indonesia dari masa ke masa.

Sukarno, tokoh pergerakan nasional dan proklamator kemerdekaan Republik Indonesia. Presiden Sukarno adalah pencipta Pancasila yang menjadi dasar bagi terbentuknya kepribadian bangsa.

Soeharto, The Smiling General, dengan latar belakang kehidupan petani. Beliau mewarnai Indonesia dengan pembangunan di segala bidang terutama pembangunan pertanian dan infrastuktur. Semuanya itu dilakukan dengan memantapkan stabilitas nasional.

B.J. Habibie, presiden yang menerbangkan Indonesia dengan teknologinya. Beliaulah pembuka kembali gerbang demokrasi di Indonesia. Presiden yang mengawali reformasi dengan penegakan terhadap hukum dan HAM, otonomi daerah, pisahnya Bank Indonesia dari kabinet, dan membebaskan pembentukan partai-partai.

Abdurrahman Wahid, yang akrab dipanggil Gus dur, merupakan presiden Indonesia dengan latar belakang pesantren, sangat demokratis dan pluralis. Beliau presiden yang menjaga keragaman di Indonesia dengan mengutamakan dialog.

Megawati Soekarnoputri, wanita presiden pertama di Indonesia ini meneguhkan kembali NKRI sebagai harga mati dalam strategi geopolitik nasional sesuai cita-cita para pendiri bangsa. Di era Megawatilah Komisi Pemberantasan Korupsi dibentuk.

Susilo Bambang Yudhoyono, jenderal yang namanya sering disingkat SBY, pada masa jabatannya mampu menciptakan stabilitas politik dan ekonomi di dalam negeri dan membawa Indonesia ke dalam tataran politik global.