Asian Games Ke-4 1962

Bogor (24/8) Asian Games Ke-4 di Jakarta adalah sebuah prestasi tersendiri Presiden Soekarno didalam Pemerintahan Orde Lama. Asian Games terselenggara disaat Indonesia dalam masa-masa suram dimana banyak terjadi pemberontakan didalam negeri seperti PRRI/Pemersta, DI/TII, APRA, RMS dan lainya. Didalam sidang di Tokyo sebelum Asian Games ke-3 Tokyo pada tahun 1958 Jakarta memperoleh suara 22 dan Karachi Pakistan 20.
Berbagai persiapan dilakukan oleh seluruh pejabat pemerintah, baik itu sipil maupun militer dan warga Jakarta ikut dalam menyukseskan pembangunan infrastruktur Asian Games. Pembangunan itu meliputi Stadion Utama Gelora Bung Karno, Stadion Renang berkapasitas 8.000 penonton, Stadion Tenis berkapasitas 5.200 penonton, Stadion Madya berkapasitas 20.000 penonton. selain Komplek GBK juga dilaksanakan pembangunan jalan baru termasuk Jalan M.H. Thamrin, Gatot Subroto dan Jembatan Semanggi, Hotel Indonesia hingga Monumen Selamat Datang yang digagas Presiden Soekarno sebagai lambang keramahan bangsa Indonesia menyambut para peserta Asian Games.
Dengan Moto Ever Onward, Asian Games ke-4 di Jakarta sukses dilaksanakan dengan 17 negara peserta dengan Jepang keluar sebagai pengumpul medali emas terbanyak 73 emas,65 perak dan 23 perunggu. Indonesia diurutan kedua dengan mengumpulkan 21 emas, 26 perak dan 30 perunggu.
pelaksanaan Asian Games di Jakarta pada tahun 1962 menunjukan bahwa Indonesia telah berhasil menyelenggarakan sebuah iven olahraga terbesar di Asia dan menjadikan jakarta sebagai Ibukota yang sangat terkenal saat itu. Semoga dengan semangat Asian Games 1962 dapat meningkatkan perjuangan para atlet kita yang sedang berjuang di Jakarta dan Palembang dalam Asian Games ke-18 dari tanggal 18 Agustus sampai 2 September 2018.