Museum Sumpah Pemuda Gelar Seminar Tokoh DR. Rumondor Cornelis Lefrand Senduk

0
2418

Jakarta – Museum Sumpah Pemuda menggelar seminar bertajuk “Sosok dan Perjuangan Tokoh Sumpah Pemuda: DR. Rumondor Cornelis Lefrand Senduk. Pejuang dan Pengabdi Kesehatan”, Selasa (22/9/2015).

Harry Widianto, Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman (Dit. PCBM) menyatakan, DR. Senduk adalah pejuang kesehatan yang harus diketahui kiprahnya selama masa perjuangan, khususnya kepada para anak muda Indonesia saat ini.

“DR Rumondor Cornelis Lefrand Senduk adalah sosok pejuang pengabdi kesehatan, yang hingga kini belum banyak diketahui kiprahnya oleh masyarakat Indonesia sebagai salah seorang pejuang revolusi. Meski bukan dengan senjata, namun DR. Senduk telah menyelamatkan banyak jiwa,” papar Harry.

seminar muspada september

Dalam masa perjuangan, lanjutnya, para pejuang tidak hanya bertaruh fisik saja, tetapi juga kesejahteraan, kesehatan, dan kemanusiaan atau palang merah. “Hal tersebut sudah dirintis oleh beliau sejak awal ssaat masa perjuangan,” Harry melanjutkan.

Sambutan tersebut sekaligus menandakan dibukanya seminar Sosok dan Perjuangan Tokoh Sumpah Pemuda: DR. Rumondor Cornelis Lefrand Senduk. Pejuang dan Pengabdi Kesehatan. Dr. Rusdy Husein, Paul G. R. W Senduk, dan Harry Kawilarang turut hadir sebagai pembicara.

pembicara seminar

Harry Kawilarang, seorang jurnalis senior menyatakan, DR. Rumondor adalah seorang Soldier of Fortune. “Pada suatu peristiwa penangkapan penjahat perang, beliau sempat tertangkap dengan tuduhan sebagai pembunuh. Namun, beliau diselamatkan dengan oleh banyak serdadu yang bersaksi bahwa DR. Rumondor bukanlah seorang pembunuh, tapi penyembuh dan penyelamat banyak orang. Beliau pun akhirnya dibebaskan,” aku Harry yang kala itu bekerja untuk harian Suara Pembaruan.

Seminar ini digelar sebagai salah satu upaya mengapresiasi, mengenalkan, serta mengingat kembali perjuangan DR. Rumondor Cornelis Lefrand Senduk sebagai salah satu tokoh penting dalam perjuangan revolusi bangsa Indonesia. Tidak banyak sumber yang menuliskan sosok Ondok Senduk sebagai seseorang yang memiliki peran dalam masa penjajahan.

peserta seminar

Melihat hal tersebut, Paul G. R. W Senduk, salah seorang putra DR. Rumondor Cornelis Lefrand Senduk menuturkan, nama DR Senduk tidak banyak diketahui karena beliau tidak meneruskan perjuangannya di politik praktis.

“Beliau hanya fokus pada kemanusiaan dan profesinya sebagai dokter bedah. Beliau memang sering bersinggungan dengan keadaan politik, bahkan sempat diajak bergabung oleh salah satu petinggi yang memiliki posisi strategis, namun ia menolak dan hanya ingin fokus pada profesinya,” Paul mengisahkan.

Seminar berdurasi 120 menit tersebut ditutup dengan penyerahan plakat oleh Kepala Museum Sumpah Pemuda, Agus Nugroho kepada para narasumber.