Museum Sebagai Entitas Pendidikan

0
1799

Jakarta – Dalam rangka Hari Pendidikan Nasional 2017, Museum Basoeki Abdullah menyelenggarakan Pameran Lukisan Para Guru se-Jabodetabek yang dilaksanakan dari 4 – 30 Mei 2017. Museum yang terletak di daerah Cilandak, Jakarta Selatan ini turut berpartisipasi dalam pesta pendidikan di Indonesia dengan  memanggil para guru untuk terlibat langsung dalam perayaan Hardiknas. Hal ini tidak luput dari peran Basoeki Abdullah yang sangat fokus terhadap pendidikan di Indonesia dan juga rasa kagum beliau terhadap sang bapak pendidikan Indonesia, Ki Hadjar Dewantara. Lantas, apa kaitannya museum dengan pendidikan di Indonesia?

Sebagai sebuah kata benda, museum berarti tempat untuk menyimpan benda-benda bersejarah atau antic serta bersifat statis. Dalam artian, museum adalah sebuah tempat tentang masa lalu yang tidak berubah mengikuti perkembangan zaman. Namun paradigma tersebut yang ingin diubah, dimana ingin menjadikan museum sebagai kata kerja, yaitu museum yang dinamis, berubah dan berorientasi terhadap pendidikan.

Museum saat ini tidak hanya sebagai tempat rekreasi semata untuk menikmati masa lalu, namun juga sebagai alat peraga eduasi dan pusat kajian. Seperti yang disampaikan pleh Kepala Museum Basoeki Abdullah, Joko Marsono.                                                                                                                                                                                                                             “Museum kini berorientasi kepada pendidikan dan pembangunan karakter masyarakat, terutama peserta didik. Hal ini sudah dilakukan oleh Musuem Basoeki Abdullah sesuai dengan kepribadian Pak Basoeki Abdullah yang juga merupakan seorang pendidik. Dengan semangat Pak Basoeki Abdullah sebagai pendidik, akan menginspirasi para seniman untuk tidak sekedar berkarya namun juga mendidik melalui karyanya.,” ujar Joko Marsono.

Hal senada juga disampaikan oleh Kasubdit Seni Rupa, Direktorat Kesenian, Pustanto. Menurutnya, anak-anak Indonesia dapat diajak untuk mencintai Indonesia melalui seni dan museum. “Anak-anak saat ini dapat diajarkan terkait seni rupa dan ke-Indonesia-an sejak dini, yang dimulai dari penggunaan alat-alat dan peraga yang mencirikan Indonesia, seperti yang ada di museum,” jelas Pustanto.

Museum di Indonesia kini tidak lagi menjadi sebuah benda mati yang menyimpan masa lalu dan sejarah kehidupan manusia terdahulu. Sudah saatnya masyarakat Indonesia kini menyadari peran museum sebagai suatu investasi jangka panjang pembentukan karakter bangsa.