You are currently viewing Prasasti Kalasan
Prasasti Kalasan koleksi Museum Nasional

Prasasti Kalasan

  • Post author:
  • Post category:Cagar Budaya

Prasasti Kalasan
Batu
Desa Kalasan, Daerah Istimewa Yogyakarta
Aksara Siddham (Pranagari)
Bahasa Sanskerta
Tahun 700 Śaka (= 778 Masehi)
Tg. 46 cm; Lb. 67 cm; Tb. 12 cm
No. Inv. D. 147

Prasasti Kalasan pertama kali dilaporkan penemuannya tahun 1886. Dinamakan prasasti
Kalasan karena ditemukan di daerah antara Kalasan dan Prambanan. Prasasti Kalasan
merupakan prasasti tertua berangka tahun yang ditulis dalam aksara siddham dan tersusun
dalam bentuk metrum atau sloka.
Isi prasasti Kalasan diawali dengan penghormatan kepada dewi Tārā, dan disebutkan bahwa adanya permohonan para guru keluarga Śailendra kepada Mahārāja Panangkarana agar dibuatkan sebuah bangunan suci untuk pemujaan dewi Tārā. Permohonan ini kemudian dikabulkan. Pada tahun 700 Śaka (= 778/779 Masehi) Mahārāja Dyaḥ Pañcapaṇa Kariyāna Paṇaṃkaraṇaḥ (Rakai Panangkaran) memerintahkan pendirian bangunan suci untuk pemujaan dewi Tārā (tārābhavanam). Bahkan ditambah dengan hadiah tanah di desa Kalasa untuk kepentingan pemeliharaan bangunan suci tersebut. Peristiwa penting ini diabadikan di dalam sebuah prasasti, disaksikan oleh pejabat-pejabat kerajaan seperti Pangkur, Tawan dan Tirip. Bangunan suci dewi Tārā ini diidentifikasikan sebagai candi Kalasan sekarang. Oleh sebab itu dapat diketahui nama kuna candi Kalasan adalah Tarabhavanam. Mungkin nama Kalasan juga berasal dari relief-relief kalasa (periuk besar) yang dipahatkan di dinding kaki candi.
Siddhamatrka (Pranāgarī) atau Siddham (bhs. Sanskerta: “sempurna”, “ulung”) adalah adalah sebutan lain dari aksara Nagari. Aksara Nāgarī adalah aksara yang berasal dari India Utara. Nāgarī, adalah bentuk feminin dari kata Sansekerta, nāgara, yang artinya ‘kota. Nāgarī adalah sejenis tulisan yang diturunkan dari tulisan Brahmi melalui tulisan Gupta dari abad ke-3 SM. Tulisan Nāgarī muncul pada kira-kira abad ke-8 sebagai varian tulisan Gupta bagian timur, sejaman dengan tulisan Sharada, varian tulisan dari bagian barat. Di daerah asalnya India, aksara ini telah digunakan secara luas dan ditetapkan sebagai abjad nasional, dikenal sebagai aksara Dewanāgarī. Aksara Nagari ini kemudian menyebar di wilayah Asia melalui pengajaran agama Buddha, dipakai untuk menuliskan mantra-mantra suci yang singkat, kadang-kadang juga terdapat pada teks-teks lengkap.